Alternatif Tugas Akhir selain Skripsi
SURABAYA – Sejumlah program studi di beberapa universitas telah memberikan pilihan kepada mahasiswa dalam melaksanakan tugas akhir. Misalnya Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya.
”Sifatnya tidak mutlak. Jadi, mahasiswa yang merasa tertantang bisa memilih tugas akhir,” ujar Kepala Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya Antoni dalam acara Lokakarya Tugas Akhir sebagai Alternatif Skripsi pada Program Studi Ilmu Komunikasi di Universitas Dr Soetomo kemarin.
Tugas akhir itu memiliki bobot yang sama dengan skripsi. Hanya, mahasiswa diminta untuk lebih mengedepankan praktik. Hal itu tentu juga akan berdampak pada biaya yang harus dikeluarkan jika memilih tugas akhir. ”Tapi, tidak perlu khawatir. Mahasiswa bisa mencari sponsor untuk merealisasi hasil buah pikir mereka,” lanjutnya.
Sebenarnya para mahasiswa jurusan ilmu komunikasi sudah melakukan penelitian dalam beberapa mata kuliah. Jadi, bukan hanya ketika skripsi. Jika ditelisik, skripsi dinilai tidak memberikan banyak kontribusi untuk industri maupun masyarakat. ”Dengan membuat suatu produk, anak-anak ini akan diterjunkan langsung ke dunia pekerjaan. Itu akan menjadi penghubung antara dunia akademik dan industri,” tutur Sekjen Asosiasi Pendidikan Ilmu Komunikasi Jatim Suprihatin.
Alternatif itu juga membuat kreativitas mahasiswa lebih terasah melalui sebuah karya. Mahasiswa diajak lebih banyak terjun ke dunia nyata, bukan sekadar mengumpulkan data. ”Para calon sarjana ini juga harus bisa mempertanggungjawabkan karyanya secara ilmiah,” imbuhnya.
Dekan Fikom Unitomo Redi Panuju menyebutkan, dalam melakukan tugas akhir harus memiliki keterkaitan dengan mata kuliah yang sudah disiapkan. ”Jadi, akan tetap berimbang antara praktik dan teori,” katanya.