Tuntaskan Perangkat Pendukung
Penerapan Rekayasa Lalu Lintas Jalan Ngagel-Darmokali
SURABAYA – Pemkot menginginkan jalur yang menghubungkan Jembatan Ujung Galuh- Darmokali-Ngagel-Bengawan dioperasikan bulan ini. Sebelum masuk tahap tersebut, digelar sosialisasi alur kendaraan. Kendaraan bisa melewati akses itu sesuai rekayasa yang ditetapkan.
Hingga kini belum ada kepastian kapan sosialisasi tersebut dilaksanakan. Sempat muncul rencana kendaraan bisa melewati jalur tersebut mulai 27 Maret. Namun, Kabid Lalu Lintas Dishub Surabaya Robben Rico belum berani memastikan. ’’Masih ada pengerjaan kelengkapan di lapangan,’’ katanya.
Penggeseran median jalan di kawasan Ngagel masih berlangsung. Selain itu, masih ada perubahan dan pemasangan ramburambu di Darmokali, Bengawan, dan Ngagel. Lampu lalu lintas atau traffic light (TL) baru juga belum terpasang semua.
TL baru itu akan dipasang di Jalan Ngagel dan persimpangan Darmo-Bengawan. Di persimpangan Darmo-Bengawan, sudah disiapkan kaki-kaki untuk TL tersebut. Dengan begitu, pemasangan lebih cepat. Di Jalan Ngagel, kaki TL menunggu tuntasnya pemindahan median jalan dan jalur pedestrian.
Robben menyatakan, ramburambu baru tidak banyak. Dishub memanfaatkan banyak ramburambu lama. Terutama yang menegaskan arah jalur. Misalnya, rambu-rambu yang semula mengarah utara diputar ke selatan. Begitu juga rambu lainnya. ’’Ada yang harus digeser,’’ ucapnya.
Penggarapan perangkat pendukung itu sedang dikebut. Menilik perkembangan di lapangan, idealnya pekerjaan selesai pekan ini sehingga sosialisasi bisa dilaksanakan pekan depan. Namun, Robben tidak ingin mendesak. ’’Kami menunggu hingga semuanya tuntas,’’ ungkapnya.
Karena itu, sosialisasi yang dijadwalkan 27 Maret mendatang berpeluang ditunda. Robben berharap mundurnya waktu tidak terlalu lama. Yang penting, pekan ini jalur tersebut sudah bisa dilewati.
Apabila sosialisasi dilaksanakan, kendaraan dari Mayjen Sungkono bisa menuju Jalan Ngagel dengan mudah. Mereka melewati Jalan Bengawan ke persimpangan Jalan Raya Darmo. Selanjutnya, pengendara mengarah ke Jalan Darmokali, Jembatan Ratna, lalu sampai di Jalan Ngagel.
Kepala Dishub Surabaya Irvan Wahyudrajad menjelaskan, akses di sekitar Jembatan Ujung Galuh bertujuan memecah kepadatan lalu lintas di tengah kota. Apalagi, beban kendaraan cukup tinggi. Ditambah, ada akses yang diperbaiki. Bengawan, Darmokali, dan Ngagel bisa menjadi alternatif. ’’Masyarakat memiliki banyak pilihan untuk menghindari kepadatan,’’ ungkapnya.