Debut Generasi Kedua Chiesa
LIKE father like son. Ungkapan tersebut sangat pas untuk menggambarkan kiprah striker timnas Italia Federico Chiesa kemarin. Bomber Fiorentina itu membuat debut bersama Gli Azzurri saat melawan Argentina di Etihad Stadium, Manchester. Nah, apa yang dilakukan Federico kemarin mengekor jejak sang ayah, Enrico Chiesa, 22 tahun silam. Tepatnya saat Italia bermain imbang 2-2 kontra Belgia di Cremona pada 22 Mei 1996.
Bedanya, sang ayah berhasil mencetak satu gol Italia pada laga debutnya. Sebaliknya, Federico harus rela melalui milestone penting dalam karirnya itu dengan kekalahan 0-2.
Namun, Federico layak bangga. Meski gagal mencatatkan gol di laga debutnya, jenjang karir Federico diyakini lebih panjang ketimbang sang ayah. Sebab, saat melakoni debut kemarin, usia Federico baru 20 tahun. Bandingkan dengan Enrico yang sudah menginjak 26 tahun saat debut kontra Belgia. Itu merupakan imbas dari kematangan Federico di level klub. Meski berusia 20 tahun, dia sudah tampil di Serie A bersama La Viola sebanyak 54 pertandingan sejak musim lalu.
’’Kami kebobolan dua gol. Sangat mengecewakan. Namun, kami harus bersabar untuk proses tim ini. Apalagi, kami menghadapi tim hebat,’’ kata pelatih karteker Italia Luigi Di Biagio sebagaimana dikutip Football Italia.
Pernyataan pelatih 46 tahun itu merujuk kondisi Italia yang bagaikan tim baru terbentuk. Dan, Federico adalah bagian dari rezim baru bentukan Di Biagio. Sebagaimana diketahui, bersama Patrick Cutrone yang juga menjalani debut kemarin, striker 20 tahun itu adalah eks penggawa Di Biagio selama menukangi Italia U-21. Nah, besar kemungkinan Federico kembali dimainkan saat Italia menghadapi Inggris pada uji coba Rabu dini hari (28/3).
’’Kami harus mengevaluasi tingkat kebugaran masingmasing pemain. Saya tidak melihat alasan dari perubahan ini yang membuat kami down,’’ lanjut Di Biagio.