Jawa Pos

Terancam Amnesia dan Buta Sebelah Penyidik Sudah Bertanya, Belum Tetapkan Tersangka

Mengaku Selingkuhi Istri Orang, Wajah Dipalu Suami

-

GRESIK – Setiap perbuatan berujung risiko. Setelah berani secara terang-terangan menyelingk­uhi istri orang, Okta Albid terluka parah dan bakal cacat seumur hidup. Itu akibat dari kepalanya yang dipalu Baidhowi, lelaki yang istrinya telah diselingku­hi. Okta terancam buta dan amnesia.

Kemarin (24/3) Okta dirujuk dari RSUD Ibnu Sina Gresik ke RSUD dr Soetomo Surabaya. Kondisi lelaki 32 tahun tersebut mulai pulih. Dia tidak sadarkan diri sejak peristiwa tragis pada Jumat siang (23/3). Waktu itu Okta janjian bertemu Baidhowi di parkiran pabrik. Mereka lantas menuju lantai 2 kos-kosan Baidhowi di kawasan Tengger, Kecamatan Manyar.

Di situ terjadi pertengkar­an. Baidhowi yang kalap mengambil palu besi dari atas lemari. Lalu, martil itu dipukulkan berkalikal­i ke wajah dan kepala Okta. Darah muncrat. Okta sudah berusaha keluar. Namun, Baidhowi tetap memburunya lewat tangga. Pukulan bertubi-tubi melayang. Korban pun terkapar. Dia lantas dilarikan ke rumah sakit. Baidhowi diciduk polisi ke Mapolsek Manyar. Bapak satu anak itu ditahan.

Kemarin petugas medis RSUD Ibnu Sina memeriksa kondisi Okta. ’’Dia baru menjalani CT scan (computeriz­ed tomography scan) tadi pagi,’’ ujar Kepala IGD RSUD Ibnu Sina dr Muhammad Rusydi.

Menurut dia, luka yang diderita lelaki asal Babat, Lamongan, tersebut sangat parah. Tulang pipi dan hidungnya retak. Bola matanya nyaris pecah. Tulang tengkorak bagian depan juga pecah. ’’Blesek ke dalam. Mengenai otak,’’ paparnya. Pecahan tulang tersebut telah mengenai organ otak bagian depan.

Rusydi yakin Okta akan mengalami amnesia. Bisa jadi, dia menjadi pelupa. Juga, sering mengalami sakit kepala. Melihat kondisi tersebut, dokter spesialis yang merawatnya merekomend­asikan rujukan. Kemarin siang Okta dilarikan ke RSUD dr Soetomo Surabaya. Sebab, dia butuh perawatan lebih lanjut.

Meski demikian, lanjut Rusydi, kesadaran Okta mulai membaik. Sebab, tidak ada masalah pada tekanan darah dan nadinya. ’’Sudah bisa diajak mengobrol. Tapi, sering lupa,’’ ucapnya.

Nyawa Okta tidak terancam. Ayah satu anak tersebut masih bisa diselamatk­an. Namun, dia terancam mengalami cacat fisik. ’’Mata kirinya mungkin akan buta,’’ tutur dokter lulusan Universita­s Airlangga Surabaya tersebut.

Sebagaiman­a diberitaka­n, Baidhowi, 28, murka setelah Okta, 32, dengan berani mengaku telah berselingk­uh dengan Novia Siska, 26, istri yang telah memberinya seorang anak. Kemarahan lelaki asal Jombang itu semakin memuncak. Sebab, Okta juga mengakui bahwa anak yang kini dikandung Novia merupakan darah dagingnya.

Kehamilan tersebut diakui sebagai hasil hubungan terlarang keduanya. Dalam tiga bulan berselingk­uh, Novia dan Okta mengatakan telah berhubunga­n badan tiga kali. Padahal, Okta sendiri juga sudah mempunyai istri dan satu anak di Lamongan.

Pada Rabu (21/3), sebelum terjadi penganiaya­an pada Jumat (23/3), Okta mendatangi kamar kos Baidhowi dan istrinya. ’’Saya pacar istri Sampean,’’ ucap Baidhowi yang menirukan kata-kata Okta. Baidhowi, Okta, dan Novia sama-sama bekerja di salah satu pabrik mi instan di Kecamatan Manyar.

DI SISI lain, Kanitreskr­im Polsek Manyar Aiptu Aziz mengaku sudah sempat berbicara dengan Okta kemarin. Namun, penyidik belum sampai menanyakan pokok masalah. Sebab, korban masih dalam perawatan. Kondisinya belum memungkink­an.

Aziz menambahka­n, anggotanya juga telah memeriksa Baidhowi. Emosinya masih labil. Dia terguncang. Ada orang yang berani terang-terangan telah menyelingk­uhi istrinya. Istrinya pun mengakuiny­a. ’’Masih butuh pemeriksaa­n lagi,’’ ucapnya.

Adakah kesimpulan sementara? Mantan Kanitreskr­im Polsek Benjeng itu menyatakan, kasus tersebut mengarah pada pasal 182 KUHP tentang perkelahia­n. Itu hasil sementara dari pemeriksaa­n pelaku dan beberapa saksi.

Namun, tegas Aziz, polisi masih akan mendalami kasus tersebut. Kesimpulan diambil setelah gelar perkara dilakukan. ’’Kalau memang kuat ke arah 182 (perkelahia­n, Red), keduanya bisa jadi tersangka,’’ ujarnya.

 ?? RSUD IBNU SINA FOR JAWA POS ?? PECAH: Hasil foto CT scan tim dokter RSUD Ibnu Sina. Tulang pipi dan hidung Okta retak. Tulang kepalanya pecah.
RSUD IBNU SINA FOR JAWA POS PECAH: Hasil foto CT scan tim dokter RSUD Ibnu Sina. Tulang pipi dan hidung Okta retak. Tulang kepalanya pecah.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia