Tutup Mata, Bongkar Pasang Senjata
SURABAYA – Anggota Kopaska unjuk kebolehan dalam lomba bongkar pasang senjata di BG Junction kemarin (24/3). Lomba tersebut merupakan salah satu rangkaian acara yang diadakan untuk memeriahkan HUT Ke56 Kopaska.
Sebelum dimulai, Kepala Seksi Intelijen dan Keamanan (Kasi Intelkam) Arafat Sitompul mengumumkan persyaratan yang paling dasar. ’’Yang pasti harus membongkar dulu, lalu angkat tangan dan dilanjutkan dengan perakitan,’’ katanya.
Tidak ada toleransi sedikit pun bagi anggota yang salah merakit. Mereka langsung didiskualifikasi. Objeknya pistol keluaran Sig Sauer yang jadi senjata standar tugas hingga bisa dibilang senjata organik yang merupakan teman seharihari para anggota Kopaska.
Benar saja, mereka tidak butuh waktu lama untuk membongkar dan merakit senjata tersebut. Tiap babak hanya berlangsung dalam hitungan detik. ’’Ingat harga diri, tidak perlu buruburu, yang tenang. Kalau sampai kalah, malu,’’ ucap Arafat mengingatkan anggotanya agar tidak sampai kalah.
Hal itu dibenarkan Sekar Rahmad Hadi Mulyono, salah satu peserta yang mengikuti lomba tersebut. ’’Kalau sampai kalah, ya malu, wong senjata ini ibaratnya sudah jadi makanan sehari-hari yang dibongkar pasang saat kita membersihkannya,’’ jelasnya. Tiap babak hanya berlangsung sekitar 15–17 detik.
Pada babak final, tantangan lebih menarik. Peserta harus membongkar dan merakit senjata dengan mata tertutup. Namun, tantangan tersebut bukan perkara yang sulit bagi mereka. Meski dengan mata tertutup, mereka lagi-lagi bisa menyelesaikannya hanya dalam hitungan detik.
Sekar Rahmad pun keluar sebagai pemenang. ’’Merakit seperti ini pokoknya nggak sampai 20 detik,’’ jelasnya. Anggota Satkopaska Koarmatim Detasemen 1 yang fokus di antiteror tersebut menyatakan, bongkar pasang senjata sebenarnya harus hafal di luar kepala.