Tenang, Lampu LED Tidak Mengandung Merkuri
SEANDAINYA informasi yang satu ini dipercaya banyak orang, mungkin akhirnya banyak yang memilih berburu petromaks. Ya, pesan itu terkait bahaya menggunakan lampu LED energy saving di rumah. Katanya, lampu LED mengandung merkuri yang sangat beracun. Lebih-lebih ketika lampu tersebut rusak.
’’Apabila lampu ini (LED energy saving) rusak, jangan diganti segera. Pastikan suhu lampu sudah turun, baru ganti.’’ Begitulah kalimat awal dalam pesan tentang lampu hemat energi yang beredar beberapa hari terakhir.
Selanjutnya, sang pembuat pesan menceritakan kisah seorang pemilik rumah yang mengganti lampu LED dalam kondisi masih panas. Karena tangannya tak kuat menahan panas, lampu tersebut jatuh ke lantai. Tanpa sengaja, pecahan lampu itu mengenai kakinya. ’’Kaki tersebut luka dan mercury masuk dan keracunan. Kakinya nggak sembuh-sembuh sehingga masuk ICU dan hampir meninggal,’’ tulis pembuat pesan.
Bahkan, pesan itu menyarankan agar lampu yang jatuh dan pecah tidak langsung diambil. Lebih baik tinggalkan rumah dulu. Setelah 15 menit, baru boleh masuk kembali ke dalam rumah. Pecahan lampu juga tidak boleh dibersihkan dengan menggunakan vacuum cleaner. Alasannya, zat merkuri akan masuk ke udara dan mengontaminasi seluruh isi rumah. ’’Masukkan lampu pecah ke dalam plastic container dan jangan dibuang bersama sampah biasa. Harus dipisahkan dan dibuang ke tempat khusus,’’ kata si pembuat pesan.
Ternyata pesan itu termasuk hoax lama yang dimodifikasi. Pesan terebut pernah menyebar beberapa tahun silam. Tetapi, objeknya adalah compact fluorescent lamps (CFL). Apa itu CFL? Dalam sejumlah artikel berbahasa Indonesia, lampu CFL biasa disebut lampu pendar.
Dikutip dari situs pengungkap fakta snopes.com, pada 2007 pernah menyebar informasi mengenai bahaya penggunaan lampu CFL. Kala itu beredar informasi bahwa lampu CFL yang rusak bisa menyebarkan merkuri berbahaya. Menurut Snopes, fakta informasi itu campuran. Ada benarnya, tetapi juga ada kelirunya.
Benarnya adalah CFL memang mengandung merkuri. Namun, disinformasinya terdapat pada penanganan lampu CFL rusak yang butuh petugas khusus pembersih lingkungan. Jadi, yang mengandung merkuri itu lampu CFL. Bukan lampu LED.
Dikutip dari scientinfiacamerican. com, LED memang tak mengandung merkuri. Namun, ada beberapa kandungan yang jika terpapar ke manusia juga bisa membahayakan. Sementara itu, sejumlah negara tidak menganggap kandungan LED berbahaya dan beracun.