Pembantaian di Rumah Sendiri
JAKARTA – Level permainan timnas U-19 Indonesia masih terlalu jauh di belakang timnas U-19 Jepang. Bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, tuan rumah dibantai 1-4 tadi malam. Itu menunjukkan bahwa pelatih Bima Sakti masih punya banyak pekerjaan rumah sebelum laga Piala Asia U-19 pada November nanti.
Pembantaian dibuka gol striker Jepang Miyashiro Taise pada menit ke-16. Kemudian, pada babak kedua, secara beruntun Jepang kembali menjebol gawang Indonesia melalui Yamada Kota (48’) dan Miyashiro (49’). Gol terakhir Jepang didapat dari eksekusi penalti Ando Mizuki (80’).
Indonesia hanya mampu mencetak satu gol pada menit ke-90+5’ melalui Aji Kusuma. ’’Semoga pemain mengambil hal positif dari kekalahan ini. Kami mendapatkan pelajaran berharga malam ini (tadi malam, Red),’’ kata pelatih timnas U-19 Bima Sakti.
Indonesia mengawali pertandingan dengan cukup baik. Umpan-umpan pendek dan build-up penyerangan dari belakang diperagakan. Jepang hanya menunggu dan memarkir beberapa pemain di lini belakang. Tetapi, di atas menit ke-20, kesalahan demi kesalahan mulai dilakukan Rachmat Irianto dkk.
Bima Sakti menilai, pemusatan latihan alias training camp (TC) yang singkat menjadi salah satu problem skuadnya sehingga kalah telak oleh Jepang tadi malam. Terakhir melakukan TC pada November tahun lalu dan baru berkumpul 17 Maret. Akibatnya, kekompakan tim kurang.
Selain itu, dia menilai, pemain Jepang U-19 sangat cerdas. Hanya menunggu 20 menit untuk membaca permainan lawan, tim berjuluk Young Samurai Blue tersebut melakukan pressing ketat di pertahanan timnas.