Sulit Melawan Kutukan
JENEWA – Debut Ronald Koeman bersama timnas Belanda berakhir kurang menggembirakan. Koeman dan pasukannya dipaksa menelan kekalahan tipis 0-1 dari Inggris Sabtu lalu (24/3). Sialnya, Koeman harus menghadapi ujian yang tak kalah berat pada uji coba keduanya. Koeman dihadapkan pada tim yang tak pernah dikalahkan Belanda dalam 26 tahun terakhir. Yakni, Portugal. Belanda kali terakhir mengalahkan Portugal pada kualifikasi Euro 1992. Dalam laga yang berlangsung pada 17 Oktober 1992 di Rotterdam tersebut, Belanda menang 1-0 atas Portugal lewat gol Richard Witschge pada menit ke-20. Fakta itulah yang membuat Portugal lebih diunggulkan pada laga di Stade de Geneve dini hari nanti. Apalagi, Portugal memiliki Cristiano Ronaldo yang keran golnya sedang mengalir deras. Sabtu lalu (24/3) Ronaldo mencetak brace yang menjadi penentu kemenangan Portugal atas Mesir.
Namun, sebagaimana diberitakan
Voetbalzone kemarin (25/3), Koeman menyebut kekalahan dari Inggris telah memberinya pelajaran. Yakni, sistem 3-4-3 yang dijalankan Belanda belum optimal.
Karena itu, menjelang laga lawan Portugal, mantan pelatih Everton tersebut bakal mengubah formasinya. Demi mengimbangi Portugal, Koeman akan memperkuat lini tengah Oranje –julukan Belanda. ’’Dengan menambah pemain di lini tengah, formasi yang mungkin dipakai Belanda adalah 3-5-2. Ketika kehilangan bola, skema akan bergeser menjadi 5-3-2,” tulis
Voetbalzone.
Koeman tahu sumber kekuatan Portugal ada di lini tengah. Bernardo Silva adalah salah satu pemain yang harus dilimitasi pergerakannya. Di sisi lain, Koeman tak merasa cemas dengan komposisi di lini pertahanan. ’’Saya sangat puas dengan tiga pemain belakang yang saya punyai. Matthijs de Ligt, Stefan de Vrij, dan Virgil van Dijk bermain dengan lugas dan tenang,” kata Koeman sebagaimana ditulis Voetbalzone. Khusus Van Dijk, laga nanti menjadi ajang pembuktian apakah statusnya sebagai pemain belakang termahal dunia bisa meredam keganasan Ronaldo. Bukan hanya Koeman, kepada A Bola, pelatih Portugal Fernando Santos juga bakal melakukan eksperimen pada skema permainan. ’’Dalam tim yang ada sekarang, hanya ada satu nama pemain yang punya satu tempat tetap, dialah Cristiano Ronaldo. Dia kapten, pemimpin, dan inspirasi tim,” tutur Santos.
Santos tak peduli dengan cibiran yang menyebut kemenangan melawan Mesir berbau keberuntungan. ’’Kadang kala kami bermain dengan tidak bagus, tapi setidaknya kami bermain penuh ambisi dan determinasi. Kami memperoleh hasil positif pada akhir laga. Itu yang paling utama,” ucap pelatih yang membawa Portugal juara Euro 2016 itu.