Pertemukan Kakak dan Adik Asuh
SURABAYA – Jumlah anak putus dan rentan putus sekolah masih cukup tinggi. Tahun ini pemkot kembali menggandeng ratusan mahasiswa untuk menyelesaikan masalah tersebut. Kemarin (25/3) Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya menggelar gathering campus social responsibility (CSR).
Sejak pukul 07.00, ratusan anak putus dan rentan putus sekolah datang ke Taman Bibit Wonorejo. Mereka dipertemukan dengan kakak asuh. Anak-anak tersebut akan didampingi untuk menyelesaikan masalah sosial yang sedang mereka alami.
Program dinsos itu hingga kini telah menggandeng 642 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di metropolis. Meskipun demikian, jumlah tersebut masih kurang. ’’Kami masih butuh para mahasiswa untuk bergabung dalam program ini,’’ ujar Direktur Program CSR Dinsos Atijun Najah Indira.
Sementara itu, jumlah adik asuk tercatat 315 orang. Angka itu akan terus bertambah seiring dengan data dari kecamatan yang dikumpulkan ke dinsos. Jika tahun lalu satu adik asuh hanya didampingi seorang mahasiswa, tahun ini berbeda. Satu adik asuh bersama dua mahasiswa. Dengan pendampingan itu, Ayun berharap hasilnya bisa lebih maksimal. ’’Ini merupakan hasil evaluasi dari tahun sebelumnya,’’ ujarnya.
Harapannya, dua mahasiswa dapat menyelesaikan masalah sosial yang dihadapi adik asuh. ’’Nanti para mahasiswa yang akan berperan sebagai penyelamat para generasi penerus tersebut,” ucap Kepala Dinsos Surabaya Supomo.