Dukung Kawasan Timur
SIDOARJO – Rencana pengembangan kawasan timur menjadi magnet bagi investor. Sejumlah proyek fisik di wilayah Sedati hingga Jabon kini diincar para penanam modal. Untuk memberikan pelayanan kepada investor, pemkab bakal melengkapi sejumlah infrastruktur.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sidoarjo Agoes Boedi Tjahjono mengatakan, ketersediaan akses menjadi modal utama dalam menggaet investor. Setiap pengusaha pasti menginginkan jalan mulus dan tidak macet. ’’Sehingga tidak mengganggu arus keluar masuk barang ke perusahaan,’’ ucapnya kemarin.
Menurut dia, pemkab bakal meningkatkan fasilitas jalan. Misalnya, mengantisipasi jalan rusak. Tahun ini 34 ruas jalan bakal dibeton. Lokasinya tersebar. Agoes menuturkan, pengecoran itu bertujuan mengurangi kerusakan jalan. ’’Kalau pakai beton, umur jalan semakin lama. Karena lebih kuat,’’ paparnya.
Di ruas utama Waru–Buduran, pembangunan frontage road (FR) terus dikebut. Tahun ini pemkab menyiapkan dana Rp 84 miliar untuk pembebasan lahan FR. Dia menargetkan seluruh kebutuhan lahan tuntas tahun ini. Dengan begitu, FR bisa segera dibangun tahun depan. Jalan alternatif lain seperti Jalan Lingkar Timur dan Jalan Lingkar Barat juga dibangun.
Selain itu, ketersediaan air di kawasan timur disiapkan. Yakni, adanya rencana pembangunan long storage Kali Mati di Jabon. Sungai yang tadinya mati difungsikan kembali. Zaini menjelaskan, Kali Mati bisa menyuplai kebutuhan air PDAM Delta Tirta sebanyak 1.000 liter per detik. ’’Dengan begitu, kebutuhan air tercukupi,’’ jelasnya.
Bupati Sidoarjo Saiful Ilah menjelaskan, pemkab terus berupaya melengkapi infrastruktur di kawasan timur. Dia berharap ketersediaan akses tersebut bisa menumbuhkan perekonomian di wilayah timur. ’’Sehingga banyak tenaga kerja yang terserap. Warga semakin sejahtera,’’ ucapnya.
Bupati 68 tahun itu menuturkan, kawasan timur Kota Delta dirancang untuk sejumlah peruntukan. Di dekat Juanda, pemkab akan mewujudkan hunian dekat bandara, yakni airport city. Di Candi hingga Jabon, pemkab membangun wilayah industri dan pergudangan.
Sementara itu, wakil Ketua DPRD Sidoarjo Taufik Hidayat Tri Yudono mengatakan, pembangunan kawasan timur tetap harus memperhitungkan lingkungan. Saat ini kawasan tersebut terkenal dengan tambak. ’’Jangan sampai tambak dihilangkan,’’ jelasnya. Tambak, lanjut dia, bukan hanya sumber perekonomian bagi petambak. Tetapi juga jadi wilayah serapan air.