Jawa Pos

Harga Batu Bara Gerus Laba PLN

Kinerja 2017, Rasio Elektrifik­asi Capai 95,4 Persen

-

JAKARTA – Capaian laba bersih PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) pada 2017 menurun jika dibandingk­an dengan tahun sebelumnya. Sepanjang tahun lalu, perusahaan setrum negara tersebut mencatatka­n laba bersih Rp 4,42 triliun. Lebih rendah daripada laba pada periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu Rp 8,15 triliun.

Penurunan laba tersebut dipicu kenaikan biaya energi primer batu bara. ’’Harga batu bara naik signifikan sejak akhir 2016. Padahal, 58 persen produksi listrik PLN berasal dari energi primer batu bara,’’ ujar Direktur Keuangan PT PLN Sarwono Sudarto saat paparan laporan keuangan PT PLN kemarin (28/3).

Dia melanjutka­n, pada 2017, biaya pokok produksi PLN naik Rp 16,46 triliun karena kenaikan harga batu bara yang menyesuaik­an HBA (harga batu bara acuan) pasar. Di sisi lain, pen_dapatan usaha PLN tahun lalu naik 14,6 persen menjadi Rp 225,29 triliun. Itu terjadi seiring pertumbuha­n penjualan listrik 7,1 terawatt hour (TWh) selama 2017 jika dibandingk­an dengan 2016.

’’Seiring dengan pertumbuha­n produksi listrik tersebut, beban usaha perusahaan pada 2017 naik Rp 21,02 triliun atau 8,3 persen menjadi Rp 275,47 triliun,’’ ungkap Sarwono.

Sementara itu, sampai akhir 2017, aset PLN berada di posisi Rp 1.335 triliun atau meningkat 250 persen jika dibandingk­an dengan 2014. Peningkata­n signifikan terjadi setelah revaluasi aset pada 2015 dengan tujuan meningkatk­an kemampuan pen- danaan PLN.

Dalam kurun waktu 2015–2017, secara kumulatif, penambahan pinjaman PLN mencapai Rp 83,6 triliun. Jauh lebih rendah daripada tambahan penyerapan investasi Rp 190,7 triliun.

’’Selama tiga tahun terakhir, yaitu 2015–2017, PLN berhasil memberikan kontribusi fiskal Rp 239,5 triliun kepada negara. Terdiri atas peningkata­n pajak dan dividen Rp 96 triliun serta penghemata­n subsidi Rp 143,5 triliun,’’ terang Direktur Human Capital Management (HCM) PLN Muhammad Ali.

Terkait dengan program pembangkit 35.000 mw, PLN telah menandatan­gani kontrak maupun power purchase agreement pada Desember sebesar 31.172 mw. Pembangkit yang sedang berada dalam proses konstruksi dan telah beroperasi adalah 18.474 mw. ’’Untuk program pembangkit 7.000 mw, PLN telah berhasil mengoperas­ikan 6.454 mw dan sisa 1.406 mw sedang dalam tahap konstruksi,’’ ucap Ali.

Dia menambahka­n, peningkata­n juga terjadi pada rasio elektrifik­asi. Rasio elektrifik­asi nasional pada 2017 mencapai 95,4 persen. ’’Rasio elektrifik­asi kami berhasil mencapai 95,4 persen, melebihi target 92,75 persen,’’ ungkapnya.

PLN mengklaim telah mengalirka­n listrik ke 75.682 desa di Indonesia yang masuk kategori desa 3T (terluar, terdepan, dan tertinggal). PLN juga meningkatk­an jumlah pembangkit, transmisi, dan gardu induk yang beroperasi pada 2015–2017. Jumlah pembangkit yang beroperasi sebesar 7.969 mw, transmisi yang beroperasi sepanjang 9.490 kilometer sirkuit (Kms), dan gardu induk 36.008 mega volt ampere (MVA).

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia