FIFA Bakal Investigasi
RUSIA boleh mengklaim sudah siap menggelar Piala Dunia 2018. Tapi, ada ganjalan yang harus mereka tuntaskan jika tidak ingin menuai komplain saat event berlangsung. Yakni, perilaku rasial dari fans mereka.
Perilaku menjijikkan itu sudah mereka perlihatkan saat Rusia menjamu Prancis dalam laga uji coba kemarin. Dua bintang Prancis, Paul Pogba dan Ousmane Dembele, menjadi sasaran serangan berbau rasial. Pogba misalnya. Ketika pemain Manchester United itu berselebrasi untuk golnya pada menit ke-49, terdengar suara suporter Rusia berteriak menirukan suara monyet. Hal yang sama menimpa Dembele ketika ditarik keluar pada menit ke-72.
”Chant fans Rusia bisa didengar dalam rekaman televisi. Itu sudah cukup bagi FIFA untuk melakukan investigasi atas ulah suporter ini,” tulis Fare Network, salah satu organisasi antidiskriminasi seperti diberitakan Daily Mail kemarin.
Perlakuan rasial bukan sekali atau dua kali terjadi di sepak bola. Klub Rusia Zenit St. Petersburg pernah kena sanksi dari UEFA karena ulah rasial pendukungnya.
Kampanye antirasialis sebetulnya sudah dilakukan warga Afrika di Rusia pada musim panas lalu. Menjelang Piala Konfederasi Juni-Juli tahun lalu, ratusan warga Afrika yang tinggal di Sochi mengadakan karnaval. Pada karnaval itu, mereka memakai topi buah-buahan. Salah satunya pisang. Pisang selama ini merupakan simbol rasialisme karena buah itulah yang kerap dilemparkan kepada monyet.