Sponsor Tak Jelas, Regulasi Gelap
Liga 2 Terancam Mundur
JAKARTA – Ketika Liga 1 sudah menyelesaikan pekan pertama, kepastian diadakannya Liga 2 tidak kunjung jelas. Kickoff yang direncanakan pada 7 April sangat mungkin mundur. Sebab, sampai saat ini operator kompetisi belum mendapatkan sponsor.
Chief Operating Officer (COO) PT Liga Indonesia Baru (LIB) Tigorshalom Boboy menjelaskan, Liga 2 direncanakan mulai 7 April dan berakhir pada 26 November. Namun, sejauh ini kepastian soal kompetisi kasta kedua itu belum jelas karena operator belum mampu menjaring sponsor. ’’Kami lakukan finalisasi lebih dulu dengan PSSI pekan ini,’’ katanya kepada Jawa Pos kemarin (28/3).
PT LIB berfokus mencari sponsor serta berbicara tentang rating dan hak siar televisi lebih dulu kepada klub peserta. Hal tersebut penting karena subsidi kepada klub musim ini naik dari Rp 500 juta menjadi Rp 1,5 miliar.
Sinyal mundurnya kickoff Liga 2 dirasakan klub. Manajer PSS Sleman Sismantoro menyatakan belum memperoleh rilis jadwal dari operator. ’’Kepastian regulasi juga belum ada,’’ tuturnya.
Kalau benar jadwal kickoff mundur, Sismantoro menilai klub bisa dirugikan. Salah satunya berdampak pada program latihan yang disusun tim pelatih.
Manajer Semen Padang Win Bernadino memaparkan, selain biaya operasional yang membengkak, mundurnya jadwal dapat membuat sponsor kehilangan kepercayaan kepada tim. ’’Kan semua sudah dihitung. Kalau begini, biaya jalan terus, tapi liga tidak jelas. Mempersiapkan tim itu tidak bisa instan,’’ tegasnya.
Meski begitu, ada juga klub yang mensyukuri mundurnya jadwal Liga 2. Salah satunya adalah PSIM Jogja. Manajer PSIM Agung Damar Kusumandaru mengungkapkan bahwa mundurnya kickoff menguntungkan PSIM untuk memaksimalkan persiapan. ’’Kami punya waktu tambahan untuk mematangkan tim,’’ jelasnya.