Jawa Pos

Trailer Lindas Pejalan Kaki

Gagal Menanjak Jembatan Branjangan

-

SURABAYA – Jembatan Branjangan kembali meminta korban. Tak sanggup menanjak jembatan yang menghubung­kan Surabaya dengan Gresik itu, trailer bermuatan besi batangan seberat 55 ton melindas pejalan kaki plus menabrak dua sepeda motor dan satu trailer lainnya.

Truk dengan nopol L 9470 UY yang dikendarai Irawan, 46, itu berjalan menuju Jembatan Branjangan pada Selasa malam (27/3). Bukannya maju, truk justru mundur. Panik dengan jarak trailer di belakangny­a, sopir membanting kemudi hingga mengarah ke pinggir Jalan Tambak Sarioso, Asemrowo. ’’Iku trailer seng nak mburiku jarak’e terlalu mepet,’’ kata Irawan.

Sontak para pengendara di belakang trailer kaget. Anang Sugianto, 37, dan Dona Prasetyo, 35, langsung meninggalk­an sepeda motornya untuk menghindar­i hantaman trailer. Anang mengaku mendengar suara gredeeek dan melihat kepala trailer mundur. Untung, dia cepat mengambil tindakan sehingga hanya motornya yang ringsek

’’Yang penting saya selamat,’’ ujar warga Kendanyang, Gresik, itu.

Korban paling parah adalah Kuswari, 40. Dia sedang berjalan di sisi selatan jalan dengan membawa nasi bungkus. Warga Tambak Sarioso tersebut tidak tahu trailer itu mundur. Dia tak sempat menghindar dan akhirnya terlindas ban belakang truk. Evakuasi korban sempat mengalami kerepotan. Untuk mengeluark­an Kuswari, polisi membutuhka­n bantuan forklif. Setelah menunggu dua jam, akhirnya korban bisa diselamatk­an dan dibawa ke RSUD dr Soetomo untuk menjalani pengobatan. Dia terluka parah di bagian perut, paha, dan kaki. Sialnya, uang Rp 4 juta dan HP yang dibungkus kresek hitam milik Kuswari ikut hilang di TKP.

Kemacetan panjang tak terelakkan. Untuk mengevakua­si trailer itu, petugas membutuhka­n tiga forklif. Hampir lima jam proses berlangsun­g. Apalagi, sopir truk di belakang trailer itu justru melarikan diri setelah tahu truknya ditabrak. Kecelakaan tersebut mengakibat­kan ekor kemacetan mencapai 5 km.

Kasatlanta­s Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Didik Sugiarto menyatakan, pihaknya saat ini menyelidik­i kecelakaan tersebut. Menurut dia, kecelakaan memang sering terjadi di sekitar wilayah Jembatan Branjangan. Lebar jalan yang ada tergolong sempit dan curam untuk dilalui kendaraan-kendaraan berat.

Ketua Komisi C DPRD Surabaya Syaifuddin Zuhri mengatakan bahwa permasalah­an Jembatan Branjangan seperti cerita lama yang tak berkesudah­an. Dia menyebut jalur itu adalah jalur tengkorak. ’’Sudah banyak nyawa melayang,’’ jelas Ipuk, sapaan akrab Zuhri.

Pihaknya berencana memanggil Balai Besar Pelaksanaa­n Jalan Nasional (BBPJN) VIII untuk mempertany­akan keseriusan dalam penganggar­an pelebaran jalan dan jembatan itu.

Ipuk menyatakan, banyaknya kecelakaan bisa dijadikan alasan agar BBPJN segera mengajukan anggaran ke pemerintah pusat. Usulan tersebut bisa diajukan dalam perubahan anggaran keuangan (PAK) APBN tahun ini karena BBPJN VIII tidak menganggar­kan pelebaran Jembatan Branjangan tahun ini.

Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jatim Putra Lingga menerangka­n, pelebaran Jembatan Branjangan sangat dinanti para pengusaha. Sebentar saja jembatan itu macet, distribusi barang bisa terganggu.

 ?? TOMMY ZANUAR/JAWA POS ??
TOMMY ZANUAR/JAWA POS
 ?? ARIS IMAM/JAWA POS ?? BUTUH LIMA JAM: Proses evakuasi trailer bermuatan besi batangan yang gagal menanjak Jembatan Branjangan pada Selasa malam (27/3). Tidak ada korban jiwa. Namun, Kuswari, seorang pejalan kaki, mengalami luka parah karena terlindas roda belakang trailer.
ARIS IMAM/JAWA POS BUTUH LIMA JAM: Proses evakuasi trailer bermuatan besi batangan yang gagal menanjak Jembatan Branjangan pada Selasa malam (27/3). Tidak ada korban jiwa. Namun, Kuswari, seorang pejalan kaki, mengalami luka parah karena terlindas roda belakang trailer.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia