Berencana Bangun Lokasi Pengelolaan Limbah Medis
SURABAYA – Pemkot bakal menyiapkan lahan khusus untuk pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) rumah sakit. Langkah tersebut dijalankan untuk menampung limbah medis yang selama ini belum dikelola secara optimal.
Wali Kota Tri Rismaharini menyatakan, tempat pengelolaan limbah B3 rumah sakit tersebut dibangun tahun depan. Saat ini pihaknya akan mengusulkan anggaran itu ke DPRD. ”Perkiraan anggarannya Rp 100 miliar,” jelasnya.
Tempat pengelolaan limbah B3 rumah sakit tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 2 hektare. Lokasi itu bisa menampung 50 ton limbah setiap hari. Daya tampung tersebut, menurut Risma, lebih dari cukup jika sekadar menampung limbah medis. Dia memprediksi, setiap hari limbah medis di Surabaya mencapai 4 ton.
Pemkot membangun lokasi pengelolaan sampah khusus itu setelah menyadari bahwa tempat pengelolaan limbah medis saat ini masih minim. Padahal, jumlah rumah sakit yang beroperasi di Surabaya cukup banyak.
Selama ini, selain dikelola secara mandiri, Pemkot Surabaya mengirimkan limbah tersebut ke Cileungsi, Bogor. ”Nah, dengan pengelolaan secara mandiri, pemkot ke depan tidak bergantung lagi pada daerah lain,” jelasnya.
Sementara itu, anggota Komisi B DPRD Surabaya Baktiono mendukung penuh langkah pemkot untuk membangun lokasi khusus pembangunan limbah B3. Sebab, saat ini Surabaya sangat membutuhkan sistem pengelolaan limbah berbahaya tersebut.
Terkait pendanaan, anggaran Rp 100 juta yang diajukan pemkot sangat bisa terealisasi. Sebab, alokasi ABPD Surabaya cukup besar.
Nah, dengan pengelolaan secara mandiri, pemkot ke depan tidak bergantung lagi pada daerah lain.’’
TRI RISMAHARINI Wali Kota Surabaya