Ciptakan Motif Sumatran Jewel
SURABAYA – Kekayaan alam Indonesia itu unik. Keunikan tersebut tidak jarang dijadikan inspirasi berbagai karya seni. Salah satunya kreasi motif kain yang diciptakan dosen Universitas Ciputra (UC), Paulina Tjandrawibawa dan Marini Yunita Tanzil.
Sejak lama keduanya mengagumi keindahan alam Nusantara. Sebagai pekerja seni, mereka ingin menuangkan keindahan tersebut dalam karya yang bisa dinikmati banyak orang. Karena itu, Paulina dan Marini menciptakan motif yang diberi nama Sumatran Jewel.
’’Inspirasinya dari batik,’’ ujar Paulina kemarin (28/3). Dalam motif Sumatran Jewel, mereka menampilkan berbagai flora dan fauna khas Sumatera. Antara lain, badak, macan, orang utan, burung malayan, dan bunga rafflesia arnoldi. Penggambarannya menggunakan teknik batik.
Saat ini Paulina dan Marini mencetak motif tersebut dalam dua warna. Yakni, merah muda dan biru gelap. Menurut mereka, dua warna itu paling ngetren berdasar survei yang dilakukan. Juga, paling umum dan cocok untuk padu padan.
Motif Sumatran Jewel sudah dicetak untuk membuat scarf dan pakaian. Dua dosen lulusan Sydney, Australia, tersebut menggunakan kain premium. Yaitu, jenis voile dan satin. Mereka menggunakan merek dagang Musubi x Conseva. Adapun Musubi adalah merek baru karya Marini. Sementara itu, Conseva merupakan merek lama yang diciptakan Paulina.
Marini menambahkan, kolaborasi antara dirinya dan Paulina bertujuan memodernisasi batik. Karena itu, mereka menggunakan motif playful dan colorful yang dekat dengan anak muda. Tetapi tidak meninggalkan unsur alaminya.
Pemasaran dilakukan secara
online. Bahkan, produknya beberapa kali digunakan sebagai corporate gift. Salah satunya, sekolah
fashion di Jepang, yakni Bunka Fashion College dan ESMOD. Juga, salah satu universitas di Taiwan. Dalam waktu dekat, produk tersebut ditampilkan di stan merchandise Museum Macan (Modern And Contemporary Art in Nusantara) Jakarta.
Bukan hanya Sumatera, Paulina dan Marini berencana mengembangkan kolaborasi. Yaitu, membuat motif lain dari berbagai ciri khas daerah di Indonesia. ’’Dalam waktu dekat juga kami urus hak ciptanya,’’ tambah dosen
fashion design and business UC tersebut.