Jawa Pos

Pilih Gantung Diri, Ingin Langsung Dikubur

-

GRESIK – Pesan penghabisa­n. Betapa lelaki bernama Istono ini ingin mati begitu cepat. Di tembok rumahnya yang dingin di Desa Petiken, Kecamatan Driyorejo, dia menulis wasiat pada Selasa siang (27/3). Amanat yang membuat istrinya bersimpuh. Menangis.

’’Mas Agus, Pak Lura, tolong kuburen langsung. Asalamulai­kum.’’ Lalu, Istono menggantun­gkan lehernya di atap dapur. Belum ada yang tahu secara pasti kapan lelaki 48 tahun tersebut mengakhiri hidup dengan cara gelap.

Tubuhnya ditemukan sang istri, Rutin, 45. Pukul 13.30, saat itu, Rutin hendak memasak. Rumah sepi. Begitu masuk dapur, mata perempuan tersebut melihat sesosok pria yang menggantun­g di balok plafon. Itu tubuh suaminya. Kontan, Rutin histeris. Dia kalut. Cepat-cepat minta tolong.

Dalam sekejap, rumah yang semula sepi berubah riuh. Tetangga berbondong-bondong datang. Namun, tidak ada yang berani menurunkan tubuh Istono. Hanya melihat kondisi korban. Dengan menggunaka­n tangga, polisi dan warga kemudian mengevakua­si jenazah Istono dari plafon. Seutas tali menjerat lehernya. Rutin sendiri terus menangis. Dia beberapa kali pingsan. Sadar. Begitu ingat sang suami, dia pingsan lagi. ’’Masih shock. Kami belum bisa minta keterangan,’’ kata Kanitreskr­im Polsek Driyorejo Iptu Mutlakin kemarin (28/3).

Mengapa Istono sampai bunuh diri? Tetangga mengatakan, Istono mengalami depresi. Depresi karena apa, belum ada yang memastikan. Sebab, keluarga pasangan Istono dan Rutin tergolong harmonis. Rukun. Adem ayem.

’’Jadi, masih kami selidiki,’’ ungkapnya. Namun, sesuai dengan wasiat I s ton o, hari itu juga jenazah nya dimakamkan. Itu permintaan terakhir almarhum.

 ?? CHUSNUL CAHYADI/JAWA POS ?? UNDANG IBA: Pesan terakhir almarhum Istono sebelum bunuh diri.
CHUSNUL CAHYADI/JAWA POS UNDANG IBA: Pesan terakhir almarhum Istono sebelum bunuh diri.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia