Jawa Pos

Dari Hukuman Menjadi Sumber Penghasila­n

-

SURABAYA – Saat masih duduk di bangku SMP di sebuah pesantren di Gresik, Azwar Anas selalu mendapat hukuman menulis Al Fatihah dan Ayat Kursi seratus kali. Setiap hari tanpa terkecuali, dia pasti mendapat hukuman itu, entah karena telat mengaji atau sekolah.

Dia memang sengaja melakukann­ya. ’’Entah ya, dulu memang saya suka telat. Bahkan pernah sengaja telat,’’ ungkapnya, lantas tertawa mengingat kejadian zaman bocah. Namun, hukuman tersebut ternyata berbuah manis. Kebiasaann­ya menulis Arab menjadikan­nya jago dalam kaligrafi.

Anas pun tidak menyia-nyiakan bakatnya itu. Dia membuka sebuah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kaligrafi dari bahan pelat aluminium bersama istrinya, Sulastri. ’’Karena hobi juga dan memang suka seni, jadi usaha ini bisa terwujud,’’ papar Anas saat ditemui di rumahnya di Jalan Tambak Asri Gang Sedap Malam 2, Morokremba­ngan, kemarin.

Dia dan istrinya bekerja sama membangun usaha tersebut menjadi bisnis keluarga. ’’Saya yang bagian nulis ayatnya, nanti istri yang bagian motongnya,’’ jelasnya.

Hingga kini, pasangan suami istri tersebut menyatakan sulit mencari pegawai untuk usaha yang dirintis sejak 2013 itu. Sebab, menulis ayat di atas aluminium tidak sama dengan menulis di atas kertas. ’’Dulu pernah ada yang kaligrafin­ya bagus saat menulis di kertas. Tapi, saat pindah media ke aluminium ternyata tidak bisa. Padahal sudah belajar selama seminggu,’’ ungkap pria 30 tahun tersebut.

Dengan hanya bekerja berdua dan sesekali dibantu ibu Sulastri, mereka bisa membuat sampai 20 kaligrafi Ayat Kursi per minggu.

 ?? MARIYAMA DINA/JAWA POS ?? HARUS LUWES: Azwar Anas menulis kaligrafi di pelat aluminium.
MARIYAMA DINA/JAWA POS HARUS LUWES: Azwar Anas menulis kaligrafi di pelat aluminium.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia