Diresmikan, Banyak Yang Inden Lokaphala
SIDOARJO – Setelah 15 tahun terabaikan, Gedung Lokaphala akhirnya ”hidup” lagi. Bahkan, sudah banyak lembaga dan warga yang mengantre untuk menggunakan gedung yang terletak di jantung Kota Krian tersebut. Baik untuk kegiatan sekolah, acara keagamaan, maupun hajatan pernikahan.
Permintaan itu diajukan jauh-jauh hari. Bukan hanya beberapa saat setelah proses revitalisasi rampung. Tapi, juga ketika gedung yang dibangun kembali dengan anggaran Rp 7,5 miliar tersebut masih dibangun. ”Gedung Lokaphala kembali menjadi idola masyarakat. Sudah banyak yang antre untuk menggunakannya. Tapi, kami belum bisa menjawabnya ketika ada yang bertanya retribusinya,” ungkap Camat Krian Agustin Iriani.
Mantan camat Balongbendo itu menyebut, yang antre, antara lain, salah satu SMK swasta, BRI Wonoayu, dan kantor Kementerian Agama. Juga masyarakat dari Krian dan wilayah Driyorejo, Gresik. ”Kami berharap segera ada penetapan retribusinya. Sehingga gedungnya bisa segera dimanfaatkan,” katanya.
Gedung Lokaphala pernah menjadi primadona. Sayang, gedung yang dibangun pada 1986 itu kemudian rusak dan terabaikan sejak awal 2000-an. Tahun lalu pemerintah Kabupaten Sidoarjo memutuskan merevitalisasinya.
Kemarin (28/3) Lokaphala diresmikan oleh Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuiddin. Dia langsung meminta tim perumus Pemkab Sidoarjo segera menentukan retribusinya. ”Tentu retribusinya jangan sampai memberatkan atau membebani masyarakat,” ujarnya.
Nur Ahmad juga meminta pihak Kecamatan Krian serta dinas pekerjaan umum dan penataan ruang untuk menambah fasilitas. Gedung Lokaphala. ”Yang ada ini difungsikan dulu. Nanti ditambah lahan parkir dan pendingin ruangan,” pesannya.