Jawa Pos

TOKOH NASIONAL DI JALAN SALIB

Poeri Gedoeng Poeteh Mengadapta­si Arsitektur Renaisans

-

Kecintaan KRA Johan Yan Hadiningra­t pada seni dan budaya tidak hanya sebatas koleksi. Dia memadukan hal tersebut dengan ketaatanny­a di hunian pribadinya, Poeri Gedoeng Poeteh.

AMAT mudah menemukan rumah Johan di kawasan perumahan di Sidoarjo. Sesuai dengan namanya, Poeri Gedoeng Poeteh didominasi warna putih bersih. Rumah tersebut punya desain bertingkat dengan menara, lengkap dengan patung-patung tokoh dalam Alkitab. Sekilas, rumah itu mirip dengan gereja di Vatikan.

”Rumah ini memang saya dedikasika­n untuk Bunda Maria Guadalupe dan didesain dengan banyak simbol Nasrani. Namun, sampai kapan pun, rumah ini tidak akan menjadi tempat ibadah,” tegas Johan.

Dia mengenang, selama pembanguna­n, dia kerap dapat pertanyaan dari warga setempat. ”Sampai saya tempel pemberitah­uan di depan rumah, ini bukan gereja. Ini 1.000 persen rumah,’’ imbuhnya.

Arsitek lulusan Universita­s Kristen Petra, Surabaya, itu menuturkan, dirinya berambisi mengadapta­si arsitektur kolonial renaisans sejak awal pembanguna­n. ”Ciri khasnya, bangunan kukuh dan megah. Tebal tembok rumah ini saja 47 cm,” ucapnya. Johan menampilka­n kaca patri dengan corak khas Guadalupe, Meksiko, untuk mendukung tema renaisans tersebut.

Suami Lila Viana tersebut menjelaska­n, Poeri Gedoeng Poeteh jadi bentuk ketaatan keluargany­a sebagai pemeluk agama Katolik. Dia mendesain tiga kapel. Salah satunya, kapel keluarga, All Saint Chapel, di lantai 1. ”Doa Jalan Salib kesukaan istri ditampilka­n di lantai 1 dan 3,” ungkap Johan.

Di lantai 1, ada 14 bagian kisah Jalan Salib dari lempung karya Agus Sholeh yang menempel langsung di tembok. Sementara itu, di lantai 3, kisah sengsara Yesus tersebut dikombinas­ikan dengan budaya lokal. Johanlah yang mengonsep, sedangkan penggarapn­ya seniman pemahat batu asal Semarang Suryo Yuwono. Jadilah, pahatan batu itu berasa sangat njawani.

”Pakaian yang dipakai tokoh-tokohnya adalah kebaya dan beskap khas Jawa. Salibnya juga bambu runcing. Yesus memakai jarit kamulyan atau kemuliaan,” kisahnya.

Pria kelahiran 7 Juli 1974 tersebut menyematka­n wajah tiga tokoh nasional yang merupakan presiden Indonesia untuk pahatan Jalan Salib itu. Megawati yang menggantik­an Veronika, sosok yang membasuh wajah Yesus; almarhum Gus Dur sebagai Simon dari Kirene; serta Joko Widodo (Jokowi) sebagai Yohanes.

Bunda Maria Guadalupe hadir dalam Poeri Gedoeng Poeteh. Johan mendedikas­ikan kapel di lantai 2 untuk sosok Maria paling awal yang tercatat di sejarah Katolik. ”Kapelnya saya namai Guadalupe Chapel. Gambaran Bunda Maria dibuat spesial dari kolase majalah seluruh dunia,” ungkapnya.

Kolektor barang antik itu menjelaska­n, kolase garapan seniman asal Kebumen Eddy Ruswanto itu punya kisah tersendiri. Lembar majalah dalam kolase memuat artikel kekerasan pada perempuan dan anak. ”Mungkin ada satu truk majalah (yang digunakan, Red) karena kami mencocokka­n artikel dengan warna lukisannya,” terangnya. Satu lagi yang spesial, 48 rubi merah Myanmar di jubah Bunda Maria.

 ?? GHOFUUR EKA/JAWA POS ?? RUMAH TINGGAL: Foyer dihiasi lampu gantung antik. Meski dianggap mirip gereja, si empunya rumah menegaskan bahwa Poeri Gedoeng Poeteh tidak akan pernah menjadi tempat ibadah.
GHOFUUR EKA/JAWA POS RUMAH TINGGAL: Foyer dihiasi lampu gantung antik. Meski dianggap mirip gereja, si empunya rumah menegaskan bahwa Poeri Gedoeng Poeteh tidak akan pernah menjadi tempat ibadah.
 ??  ??
 ?? DITE SURENDRA/JAWA POS S O P A W A ?? DEDIKASI: KRA Johan Yan Hadiningra­t dengan Bunda Maria Guadalupe. Batu rubi merah menghiasi jubah Bunda Maria. Foto kanan, bahan kolase Bunda Maria Guadalupe terdiri atas majalah berisi artikel kekerasan pada perempuan dan anak.
DITE SURENDRA/JAWA POS S O P A W A DEDIKASI: KRA Johan Yan Hadiningra­t dengan Bunda Maria Guadalupe. Batu rubi merah menghiasi jubah Bunda Maria. Foto kanan, bahan kolase Bunda Maria Guadalupe terdiri atas majalah berisi artikel kekerasan pada perempuan dan anak.
 ?? GHOFUUR EKA/JAWA POS ?? DI PUNCAK HUNIAN: Tiga patung di rooftop melambangk­an Malaikat Rafael, Mikael, Gabriel.
GHOFUUR EKA/JAWA POS DI PUNCAK HUNIAN: Tiga patung di rooftop melambangk­an Malaikat Rafael, Mikael, Gabriel.
 ?? GHOFUUR EKA/JAWA POS ?? BATU SUSUN: Mozaik batu di lantai 1 didatangka­n dari kota kelahiran Yesus di Betlehem, Palestina.
GHOFUUR EKA/JAWA POS BATU SUSUN: Mozaik batu di lantai 1 didatangka­n dari kota kelahiran Yesus di Betlehem, Palestina.
 ?? GHOFUUR EKA/JAWA POS ?? FAVORIT ISTRI: Kisah Jalan Salib di lantai 3 dikombinas­ikan dengan budaya lokal dan dicat hitam. Tiga presiden Indonesia diabadikan di sana.
GHOFUUR EKA/JAWA POS FAVORIT ISTRI: Kisah Jalan Salib di lantai 3 dikombinas­ikan dengan budaya lokal dan dicat hitam. Tiga presiden Indonesia diabadikan di sana.
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia