Jawa Pos

Temukan Pemilih Ber-NIK Luar Jatim

Bawaslu Pelototi DPS, KPU Siap Benahi

-

SURABAYA – Perbaikan daftar pemilih sementara (DPS) untuk pilkada serentak di Jatim kini tengah berlangsun­g. Salah satunya dilakukan oleh Bawaslu Jatim dan seluruh panwaslu kabupaten/kota. Lembaga pengawas pemilu itu menganalis­is perincian DPS.

Meski proses tersebut masih berlangsun­g, ada sejumlah temuan yang menjadi atensi bawaslu. ”Untuk hasilnya, masih dalam proses. Namun, temuan-temuan itu jadi atensi seluruh pengawas pilkada,” kata Komisioner Bawaslu Jatim Aang Kunaifi kemarin.

Berdasar hasil analisis awal DPS oleh bawaslu dan panwaslu kabupaten/kota, salah satu yang mendapat perhatian adalah banyaknya pemilih di DPS yang memiliki NIK (nomor induk kependuduk­an) dengan kode luar Jatim. Artinya, mereka adalah calon pemilih yang awalnya berdomisil­i di luar Jatim. Meski jumlahnya belum diketahui, temuan itu terdapat di 38 kabupaten/kota di Jatim.

”Prediksi awal, ada lebih dari 10 ribu orang. Yang jadi atensi kami, apakah proses perpindaha­n itu sudah sesuai prosedur,” katanya, bernada tanya. Selain itu, temuan awal dari analisis terhadap DPS adalah masih adanya warga meninggal yang terdaftar sebagai calon pemilih dalam pencoblosa­n 27 Juni mendatang.

Karena temuan itu pula, bawaslu menginstru­ksikan seluruh panwaslu kabupaten/kota seJatim untuk melakukan verifikasi faktual. Bukan hanya itu, seluruh pengawas diminta untuk berkoordin­asi dengan rumah sakit, puskemas, dan fasilitas kesehatan lain untuk mengetahui data warga yang meninggal.

Bawaslu juga mengingatk­an kemungkina­n banyaknya warga yang tak bisa mencoblos gara-gara belum memiliki KTP elektronik. ”Rekomendas­i sudah dibuat. Kami juga ikut memantau jalannya tahapan itu,” katanya.

Seperti diketahui, KPU Jatim telah mengesahka­n DPS untuk pilkada Jatim. Hasilnya, tercatat 30.385.986 pemilih telah terdaftar. Namun, jumlah itu juga berpotensi berkurang. Sebab, 922.767 calon pemilih potensial tidak/belum memiliki e-KTP.

Komisioner KPU Jatim Khoirul Anam menegaskan, pemutakhir­an dan perbaikan DPS mulai berlangsun­g. ”Termasuk menindakla­njuti temuan pemilih yang potensial kehilangan hak pilih karena identitas,” katanya.

Yang jelas, menurut Anam, DPS yang sudah ditetapkan masih berpotensi berubah. Sebab, tak tertutup kemungkina­n masih ditemukan kesalahan atau ketidakval­idan data. ”Makanya, di masa perbaikan inilah temuantemu­an yang ada akan dibenahi,”

terangnya.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia