Fasilitasi Kredit Penelitian Dosen
SURABAYA – Perbankan berupaya membuat penyaluran kredit konsumer meningkat. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk misalnya. Bank BUMN itu menggandeng Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk mengembangkan fitur terbaru, yaitu pembiayaan penelitian dosen.
Direktur Hubungan Kelembagaan dan Transaksional BNI Adi Sulistyowati menuturkan, pembiayaan penelitian untuk dosen ITS itu merupakan program yang baru pertama dilakukan. Program tersebut mendukung para dosen ITS yang mendapatkan anggaran penelitian dari pemerintah, tetapi realisasi pencairannya terlambat. ”Jadi, kami bantu pembiayaan dulu,” ujarnya.
Anggaran yang dikucurkan untuk penelitian dosen ITS bergantung pada alokasi anggaran yang diterima dari pemerintah. Selama masa pembiayaan, bunga yang dibayar 0,7 persen per bulan. Adapun pembayaran pokoknya akan dipenuhi dari alokasi anggaran penelitian yang diterima para dosen.
Menurut Sulis, pihaknya berani memberikan pembiayaan lantaran sudah ada kepastian jaminan dari alokasi anggaran penelitian. Dosen yang mengajukan pembiayaan juga harus mendapat rekomendasi dari rektor terlebih dahulu.
Sulis berharap melalui program tersebut, penyaluran kredit konsumer BNI bisa tumbuh lebih dari 15 persen jika dibandingkan dengan penyaluran kredit tahun lalu. Selain pembiayaan penelitian untuk dosen, BNI sebelumnya juga bekerja sama dengan ITS. Yakni, untuk program penyaluran kredit bagi dosen dan mahasiswa yang bekerja. ”Untuk dosen, pertumbuhannya (kredit) 38 persen tahun lalu. Untuk mahasiswa bekerja, kontribusinya masih kecil,” jelasnya.
Rektor ITS Prof Joni Hermana mengatakan, dosen yang bisa mengajukan pembiayaan adalah dosen atau peneliti yang sudah mendapat dana riset. Hanya, alokasi dananya belum turun. Menurut dia, dana untuk pendidikan sangat dibutuhkan. Sebab, riset mutlak dilakukan di lembaga pendidikan. Apalagi, ITS menjalin kerja sama dengan mitra-mitra untuk pengembangan riset dan teknologi.
Pihaknya mengakui, selama ini dana riset kerap dipenuhi dengan tambal sulam. Terutama ketika dana riset dari pusat belum turun. Tiap tahun alokasi anggaran riset di ITS rata-rata Rp 60 miliar– Rp 75 miliar.