Arab Saudi Cabut Larangan Impor Film Asing
RIYADH – Pada Januari lalu, The Emoji Movie dan Captain Underpants: The First Epic Movie secara mengejutkan diputar di bioskop di Arab Saudi. Dua film animasi itu jadi film asing pertama yang tayang di negara tersebut sejak era 1980-an. Kemarin (29/3) pemerintah Arab Saudi dengan resmi mencabut larangan impor film asing.
Para pegiat industri perfilman dari berbagai negara pun berlomba-lomba membangun jaringan bioskop di sana. Terlebih, Arab Saudi dianggap punya pasar potensial. Sebab, dari 30 juta penduduknya, mayoritas ada di kelompok usia kurang dari 25 tahun.
”Ini adalah kesempatan besar buat industri film. Penduduk muda Arab Saudi punya tingkat pendapatan baik dan minat tinggi terhadap film,” ungkap Presiden/CEO National Association of Theatre Owners John Fithian sebagaimana dikutip Variety.
Analis pun mematok harapan tinggi. Mereka meyakini, dalam tiga tahun, negara yang dipimpin Raja Salman itu mampu menghasilkan pendapatan USD 1 miliar (Rp 13,76 triliun). Pada 2030, Arab Saudi diperkirakan jadi sepuluh besar pasar film internasional.
”Negara ini, pada intinya, punya populasi besar, tapi tidak terarah dalam hal dunia hiburan,” tegas Karim Atassi, penanggung jawab jaringan bioskop Cinemacity di Timur Tengah. Dia menceritakan, larangan penayangan film tersebut tidak banyak berpengaruh pada kawula mudanya. Sebab, menurut Atassi, mereka mendapatkan suplai film lewat streaming dan unduhan ilegal. Bahkan, tidak sedikit yang rela terbang ke Bahrain atau Dubai demi nonton film.
Arab Saudi tidak hanya pasrah jadi ”pasar”. Mereka bersiap menjadi pelaku. Mengutip Slash Film, mereka mulai ”masuk” di belakang layar. Lewat Public Investment Fund (PIF), negara di Asia Barat itu mengakuisisi 5–10 persen saham Endeavor yang menaungi WME.
Agensi itu merupakan ”rumah” banyak aktor dan aktris kelas A Hollywood. Tidak main-main, nilainya diperkirakan mencapai USD 400 juta– USD 500 juta (Rp 5,5 triliun–Rp 6,88 triliun).
Masuknya film-film asing di Arab Saudi kabarnya akan berlangsung pada April. Uji coba telah dilaksanakan pada 1 Maret lalu. Vox Cinemas, jaringan bioskop asal Dubai, Uni Emirat Arab, menayangkan serial kartun Arab Saudi Masameer dan konten film asal negara Timur Tengah.
Kartun dan animasi dinilai bakal jadi ”tayangan utama”karenaArabSaudiamatketatmemberlakukan sensor konten.