Ijen Masih Tutup, Turis Pilih Pulau Merah
BANYUWANGI – Hasil evaluasi terhadap kondisi konsentrasi gas berbahaya di Kawah Ijen masih dikaji Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) serta Kementerian Lingkungan Hidup hingga kemarin (29/3). Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ijen Bambang Heri Purwanto mengatakan, pihaknya masih menanti hasil kajian sebelum menetapkan status Kawah Ijen.
Karena itu, sebelum ada pengumuman resmi, status Kawah Ijen masih tetap, yaitu ditutup untuk aktivitas penambangan, pariwisata, dan pendakian dalam radius 1 kilometer dari kawah. ”Sampai saat ini belum ada keputusan, kami menanti hasilnya dulu. Tim PVBMG tadi kembali untuk mengkaji,” ujar Heri.
Akibat penutupan itu, dampak yang paling terasa diterima penyedia usaha jasa tur wisata dan guide yang biasa menangani tamu ketika mendaki. ”Ada 30 tamu kami yang harus dialihkan ke destinasi lain. Yang dari selatan minta ke Pulau Merah (PM) dan Teluk Ijo. Sementara itu, yang dari utara kami arahkan ke Baluran,” ujar salah seorang pengusaha travel tour Aldila Afrikartika.
Dia juga menambahkan, tidak ada pilihan lain bagi pengusaha mengalihkan pilihan tamu ke destinasi lain. Sebab, ujar dia, status Ijen hingga kini belum jelas.
”Memang tidak ada yang bisa menggantikan Ijen. Tapi, harus tetap kami arahkan agar tidak kecewa. Namun, sebagian besar mengerti,” imbuhnya.
Di sisi lain, Kabid Pariwisata Disbudpar Banyuwangi Dwi Marhaen Yono menjelaskan, pihaknya sudah meminta pengusaha travel minimal meminta maaf kepada para tamu yang sudah berniat ke Kawah Ijen. Selain itu, pengusaha travel diminta memberikan opsi destinasi wisata lain.
Beberapa opsi bisa berada di dekat Ijen seperti Desa Adat Kemiren, Wisata Kopi Gombengsari, Tamansari, dan Banjar. Alternatif lainnya, destinasi eksotis lain seperti Baluran, Agrowisata Purwodadi, dan rest area di Songgon.