Mimpi Membalap di F1 Tak Pernah Padam
Billy Monger Kembali Mengaspal setelah Dua Kakinya Diamputasi
Kurang dari setahun setelah kecelakaan mengerikan yang mengubah hidupnya, Billy Monger sudah siap mengaspal lagi di level kompetitif. Dia bertekad suatu hari menembus F1.
PADA 16 April 2017, kurang dari tiga pekan sebelum hari ulang tahunnya ke-18, Billy Monger mengalami insiden yang belakangan disebut-sebut sebagai salah satu kecelakaan paling mengerikan di dunia balap Inggris Raya. Saat membalap di ajang British Formula 4 di Sirkuit Donington Park, Monger sedang berusaha menyalip pembalap dari sisi luar tikungan. Tidak dinyana, mobil pembalap lain, Patrik Pasma, tiba-tiba mogok di jalur balap Monger.
Melaju dengan kecepatan nyaris 200 kilometer per jam, Monger tidak punya waktu mengerem. Moncong mobilnya menghajar keras bagian belakang mobil pembalap Finlandia tersebut. Benturan hebat tak hanya menghancurkan mobil Monger, tapi juga kedua kakinya. Monger tak bisa bergerak selama satu setengah jam di dalam kokpit mobil. Petugas medis sangat berhati-hati saat mengevakuasi tubuh dia untuk menyelamatkan lebih banyak bagian dari kakinya.
Meski melakukan banyak operasi yang rumit dan panjang, dokter tetap tak mampu menyelamatkan kedua kaki Monger. Kabar tersebut menyita simpati dari dunia balap. Nama-nama seperti Lewis Hamilton, Jenson Button, dan Max Verstappen menyatakan dukungannya untuk pembalap kelahiran Gatwick tersebut.
Desember tahun lalu, Monger menerima President’s Award dari Presiden FIA Jean Todt. Penghargaan itu diberikan kepada mereka yang memiliki semangat, determinasi, dan sportivitas tinggi. Juga mereka yang berkontribusi besar pada berkembangnya ajang-ajang balapan di bawah FIA. Keluarga dan sejumlah nama besar di dunia motorsport menggalang dana agar Monger bisa kembali aktif secara total di kehidupan normal serta dunia balap. Kegiatan tersebut berhasil meraup dana GBP 600 ribu (sekitar Rp 11,587 miliar).
Januari tahun ini Monger mengumumkan ingin kembali membalap di ajang British Formula 3 Championship, satu tingkat di atas British F4. ’’Fokus saya ialah membalap di F3 musim depan (2018–2019). Sekarang kami sedang berusaha untuk merancang anggaran untuk itu. Dan untuk jangka panjang, saya ingin membalap di Formula 1,’’ ucapnya.
Kemarin dipastikan bahwa Monger bakal membalap bersama tim Carlin. Rencananya, dia hanya berlaga pada seri pembuka di Sirkuit Oulton Park. Balapan tersebut bertujuan menarik lebih besar lagi sponsor agar bisa membiayai balapan Monger selama semusim.
Monger sudah melakukan banyak sekali tes pramusim bersama Carlin. Tentu saja mobilnya, Tatuus Cosworth, mengalami modifikasi besar-besaran. Misalnya, pedal dipindah ke steering wheel dan dioperasikan dengan menggunakan tangan. Pedal rem juga dipanjangkan sampai atas untuk menjangkau kaki prostetik Monger.
Monger mengaku terinspirasi oleh Alex Zanardi, pembalap Formula 1 asal Italia yang kemudian menjadi atlet para cyclist. Zanardimengalamikecelakaanmengerikan pada 15 September saat turun di ajang CART. ’’Saya beberapa kali mengobrol dengan dia. Dia lebih banyak bercerita tentang apa yang bisa dilakukannya setelah amputasi ketimbang apa yang tidak bisa dilakukan. Hebat,’’ tandasnya.
Monger punya perjalanan karir mentereng di dunia karting. Dia menjadi juara dua tahun beruntun di ajang kadet Honda Inggris pada 2010–2011. Karir open wheel-nya dimulai pada 2015 di Ginetta Junior Championships. Menang dua kali plus tujuh podium. Finis kelima pada akhir musim. Setahun kemudian, dia naik kelas ke F4 pada musim 2016– 2017, meraih lima podium, dan satu kali pole.