Jawa Pos

Heboh Cacing Sarden Ikan Makerel

-

SURABAYA – Penikmat sarden heboh. Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menemukan setidaknya 27 produk sarden yang terkontami­nasi parasit cacing di dalamnya. Merespons hal itu, Balai Besar POM (BBPOM) di Surabaya melakukan tes terhadap sejumlah produk yang beredar di metropolis.

Hasilnya, tujuh di antara 18 sampel yang masuk laboratori­um positif mengandung cacing. Kepala BBPOM Surabaya Drs Sapari Apt MKes menjelaska­n bahwa cacing tersebut bukan ditemukan dalam semua produk sarden. ’’Berdasar jenis ikannya,’’ terangnya kemarin (28/3) J

Semua sarden yang bermasalah itu merupakan sarden dengan jenis ikan makerel. Sapari menuturkan bahwa ikan makerel memang mengonsums­i cacing. Dengan demikian, tidak heran bakal ditemukan banyak cacing di dalam kaleng sarden. ’’Jadi, cacing tersebut adalah makanan ikannya. Bukan sardennya yang bercacing,’’ lanjutnya.

Terbukti dari uji laboratori­um, sebagian besar cacing itu ditemukan di abdominal atau bagian perut ikan. Sisanya baru ditemukan di bagian saus, diduga karena baru lepas dari inang ikannya setelah sterilisas­i. Cacing-cacing tersebut dalam keadaan mati. Sebab, selama proses produksi, sarden melalui proses sterilisas­i.

Sapari menjelaska­n bahwa pihaknya sudah mengimbau distributo­r untuk menarik seluruh produk mereka yang terbuat dari ikan makerel. BBPOM di Surabaya juga mengamanka­n ribuan kaleng dari hasil razia. Namun, diperkirak­an masih ada jutaan kaleng yang tersebar karena banyaknya jumlah produk dan distributo­r. ’’Kami lakukan razia. Terakhir Rabu (28/3),’’ ujarnya.

Uji lab dilakukan BBPOM Surabaya pada Sabtu (24/3). Hasilnya diketahui pada Senin (26/3) dan kemudian dilaporkan kepada BBPOM pusat. Sapari menegaskan, temuan cacing itu tidak lantas menjadikan semua sardentida­kaman. Diamenekan­kan konsumen untuk melihat jenis ikannya. Dia menjamin bahwa setelah temuan tersebut, BBPOM akan melakukan pengawasan lebih ketat untuk distribusi sarden yang diduga berparasit. ’’Yang penting harus tetap waspada terhadap produk yang mengandung makerel,’’ urainya.

Kepala Bidang Pengujian Mikrobiolo­gi BBPOM Surabaya Puryani menuturkan, temuan cacing itu menyalahi izin produksi dan izin edar yang dikeluarka­n BBPOM. ’’Ketika pertama produksi, produsen menjamin bahwa produk tersebut higienis. Kalau kemudian ditemukan cacing, berarti ada yang salah (selama produksi, Red),’’ jelasnya.

 ?? DITE SURENDRA/JAWA POS ?? PARASIT: Cacing mati yang ditemukan BBPOM dalam uji lab. Di antara 18 sampel yang masuk lab, tujuh produk positif mengandung cacing.
DITE SURENDRA/JAWA POS PARASIT: Cacing mati yang ditemukan BBPOM dalam uji lab. Di antara 18 sampel yang masuk lab, tujuh produk positif mengandung cacing.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia