Bikin 100 Biopori untuk Cadangan Air
SURABAYA – Dibantu komunitas Tunas Hijau, 165 siswa kelas V dan guru SDN Kedung Cowek 1 sukses membuat 100 biopori di taman dekat Suramadu milik Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) kemarin (29/3). Kegiatan tersebut merupakan salah satu rangkaian dari peringatan Hari Air Sedunia yang jatuh pada 22 Maret lalu.
Sukarti, kepala SDN Kedung Cowek 1, menjelaskan bahwa pihaknya juga melakukan kampanye hemat air dan bersihbersih pinggiran Pantai Kenjeran bersama seluruh siswa dan guru SDN Kedung Cowek pada hari H. Bukan hanya itu, mereka juga mengadakan pelatihan membatik bersama wali murid dan membagikan tong sampah kepada warung-warung di sekitar bawah Jembatan Suramadu.
Kemarin peringatan Hari Air kembali dilanjutkan. Taman yang berjarak sekitar 950 meter dari sekolah itu menjadi pilihan. ’’Karena di sekolah lahannya sempit, jadi kami bekerja sama dengan BPWS agar boleh me- makai lahan tersebut,’’ jelas Sukarti. Pihak BPWS pun sangat senang dan langsung mengiyakan.
Sejak pagi, mereka sibuk membuat lubang. Mereka dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok harus membikin empat biopori. Meski membawa bak sampah yang berisi daun kering ke sana kemari, mereka tidak pernah sekali pun terlihat jijik maupun malas. Mereka justru sangat bersemangat.
’’Lebih senang kegiatan seperti ini daripada belajar di kelas. Bosan,’’ ucap Riski Pratama, salah seorang siswa kelas V-B. Sambil memegang bor khusus untuk biopori, dia bersama kelompoknya sibuk membuat lubang di sana-sini.
Siti Indayati, salah seorang guru kelas V yang bertugas mendampingi anak-anak membuat biopori, juga membeberkan manfaat biopori. Saat musim hujan, biopori juga bisa dimanfaatkan sebagai lubang resapan air. ’’Jadi, bisa digunakan untuk cadangan air juga,’’ ungkapnya.