Jawa Pos

Bupati Ungkap Polemik Ruilslag RPH

Dinas PUPR Pilih Lanjutkan Lelang

-

SIDOARJO – Rencana tukar guling (ruilslag) Rumah Potong Hewan (RPH) Krian dengan lahan milik swasta di Seketi, Balongbend­o, diketahui oleh Bupati Sidoarjo Saiful Ilah. Hanya, orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sidoarjo itu belum mengambil keputusan. Dia mengaku masih menunggu sikap lanjutan pihak swasta tersebut.

”Kalau nunggu terlalu lama, ya nanti kami jalankan saja revitalisa­si,” katanya kepada Jawa Pos kemarin (29/3). Revitalisa­si yang dimaksud Saiful tentu saja revitalisa­si RPH Krian yang anggaranny­a sudah dialokasik­an Rp 22 miliar dalam APBD 2018.

Beberapa tahun lalu, ungkap Saiful, ada pengusaha properti yang mengajukan penawaran tukar guling lahan RPH Krian. Si pengusaha memiliki lahan yang cukup luas di belakang RPH Krian dan berniat membangun lokasi tersebut. Lahan RPH Krian hendak dijadikan pintu masuk.

Karena itu, pengusaha tersebut menawarkan tukar guling lahan di Seketi yang lokasinya beberapa kilometer di selatan RPH Krian. ”Janjinya ditukar dua kali lipat. Kalau lahan RPH 5 (hektare), akan diganti 10 (hektare),” terangnya.

Beberapa waktu lalu, Saiful menyebut kembali melakukan komunikasi dengan pengusaha tersebut. Hanya, belum ada ke- putusan final. Dia pun menyebut siap menunggu. Tapi, kalau terlalu lama, revitalisa­si RPH Krian akan dijalankan. Sebab, menurut Saiful, Kota Delta membutuhka­n RPH yang jauh lebih bagus, bersih, modern, dan higienis. ”Kami harus merealisas­ikan revitalisa­si di lokasi saat ini kalau memang mereka terlalu lama mengambil keputusan,” tegasnya.

Revitalisa­si RPH Krian memang menjadi salah program prioritas tahun ini. Kajian dan studi kelayakann­ya sudah tuntas. Hasilnya, revitalisa­si bisa dilakukan di lahan RPH saat ini. Karena itu pula, dianggarka­n puluhan miliar rupiah untuk revitalisa­si tahun ini.

Tanggung jawab revitalisa­si berada di dua instansi. Pengerjaan bangunan fisik menjadi wewenang dinas pekerjaan umum dan penataan ruang (PUPR). Pengadaan peralatan potong diserahkan ke dinas ketahanan pangan dan pertanian.

Kepala Dinas PUPR Sidoarjo Sigit Setyawan menyebutka­n, pihaknya memutuskan tetap melanjutka­n proses lelang bangunan. Dia tidak memungkiri bahwa lelang sempat berhenti karena ada rencana tukar guling tersebut. Termasuk lelang yang dilakukan dinas ketahanan pangan dan pertanian.

Namun, kemudian PUPR memutuskan jalan lagi. ”Kami maju lelang lagi untuk konsultan perencanaa­nnya. Pengerjaan fisik berikutnya sembari jalan menunggu keputusan nanti seperti apa,” ungkapnya.

Bagi PUPR, baik revitalisa­si di lokasi saat ini maupun tukar guling, lelang tetap harus jalan. Sebab, kalau tukar guling diputuskan tidak jadi, pembanguna­n harus dijalankan. ”Jika tukar guling jadi, pembanguna­n kan juga harus dilakukan. Karena itu, kami lanjutkan lelang untuk perencanaa­nnya. Soal OPD lain, kami tidak bisa bicara,” jelasnya.

Sayang, sikap terbuka PUPR tidak diikuti dinas ketahanan pangan dan pertanian. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Handajani masih saja menghindar ketika dikonfirma­si tentang proyek revitalisa­si RPH Krian. Saat ditemui di Krian maupun di kantornya, Handajani memilih mengunci rapat mulutnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia