Jawa Pos

Warga Sudah Tidak Berani Terima Pendatang

-

Lingkungan Blibis pernah populer sebagai salah satu kawasan merah. Setelah ditutup pemerintah beberapa tahun lalu, eks lokalisasi kelas menengah ke bawah itu seolah-olah menjadi kampung janda yang sunyi. SHULHAN HADI, Banyuwangi

BEKAS lokalisasi Blibis di RT 1, RW 1, Dusun Blibis, Desa Patoman, Kecamatan Blimbingsa­ri, kini sepi dari aktivitas bisnis prostitusi. Dari sekitar 25 rumah di lingkungan Blibis, kebanyakan tutup. Lokasi tersebut juga sepi dari aktivitas warga.

Tarwiyanti, 50, warga Blibis, mengungkap­kan, saat ini bisnis prostitusi di tempat tersebut benar-benar tutup. Warga tidak lagi berani memasukkan pekerja seks komersial ke Blibis.

Meski demikian, terkadang masih ada sejumlah pendatang yang nekat dan bersikukuh tinggal di lokasi tersebut. ”Sudah tidak berani. Kalau ada yang datang, ya kami beri tahu. Semua tidak berani,” ucapnya.

Saat ini banyak warga yang beralih profesi. Ada yang berjualan maupun bekerja di luar daerah. Sedangkan mereka yang bertahan di lokasi itu hanya menggantun­gkan hidup pada kegiatan tetangga. ”Ya, yang lain kerja dibantu-bantu saya,” ucapnya.

Istri ketua RT 1, RW 1, Dusun Blibis, itu mengungkap­kan, saat ini di kawasan tersebut ada 16 janda. Janda yang memang membutuhka­n dukungan sebanyak enam orang.

Mereka mulai tua dan memiliki anak yang masih duduk di bangku sekolah. ”Ada janda yang memiliki anak masih SD. Dia perlu dibantu,” terangnya.

Tarwiyanti mengungkap­kan, bentuk bantuan yang diperlukan warga sebenarnya banyak. Namun, yang paling mendesak dan memang diperlukan setiap hari adalah kebutuhan pangan. Sebenarnya, jika dituruti, mereka juga perlu memperbaik­i tempat tinggal dan memenuhi kebutuhan lain.

”Kalau ditanya, ya butuh beras. Bedah rumah juga perlu. Ada yang rumahnya mau ambruk,” terangnya.

Sebenarnya, untuk kebutuhan pangan, sebagian dari mereka mendapat jatah beras masyarakat prasejahte­ra (rastra). Sedangkan sisanya belum dapat. Juga, jika ada, kelebihan beras dibagikan kepada yang tidak terdaftar.

”Beras dapat. Nanti untuk yang belum dapat, kalau ada kelebihan dibagi,” jelas Tarwiyanti.

Selain itu, ada rumah warga yang mulai keropos dan membahayak­an karena rentan ambruk. Karena itu, dia berharap bantuan perbaikan secepatnya.

”Ada dua rumah warga yang minat diusulkan bedah rumah, janda semua,” ucapnya.

Miswati, janda yang memiliki dua anak usia SD, mengatakan setiap hari bekerja membantu tetangga. Salah satunya, menjadi pembantu di rumah ketua RT. ”Iya, saya kerja seorang diri. Anak saya dua,” terangnya.

 ?? SHULHAN HADI/JAWA POS RADAR BANYUWANGI ?? KUMUH: Kondisi eks lokalisasi Blibis di Desa Patoman, Banyuwangi.
SHULHAN HADI/JAWA POS RADAR BANYUWANGI KUMUH: Kondisi eks lokalisasi Blibis di Desa Patoman, Banyuwangi.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia