Jawa Pos

Izin Umrah BMP Bakal Dicabut

-

JAKARTA – Riwayat travel umrah Bumi Minang Pertiwi (BMP) berada di ujung tanduk. Karena kedapatan menelantar­kan jamaah di Arab Saudi dan Malaysia, izin operasiona­l travel yang berbasis di Padang, Sumbar, itu bakal dicabut. Kementeria­n Agama (Kemenag) menegaskan tidak tinggal diam terkait kasus telantarny­a jamaah umrah dari BMP.

Informasi terbaru, 84 jamaah yang telantar di Saudi sudah tiba di Indonesia. Pemulangan jamaah dari Saudi itu menyusul pemulangan 91 jamaah BMP lainnya yang tertahan di Malaysia dan gagal berangkat ke Saudi. BMP merupakan travel resmi dengan izin dari Kemenag. Travel itu mengantong­i izin bernomor 53 tahun 2017. Izin

operasiona­l tersebut berlaku sampai 3 Februari 2020.

Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kemenag Mastuki menyatakan, pantauan Kemenag menyimpulk­an, telah terjadi penelantar­an jamaah. Lokasinya di Jeddah dan Malaysia. Penelantar­an di Malaysia lebih parah karena berujung gagal berangkat. ”Karena itu, setelah kami lakukan review dan jika telah memenuhi syarat, kami akan cabut izin BMP,” katanya kemarin (31/3).

Kemenag menetapkan segala bentuk penelantar­an jamaah sebagai pelanggara­n di dalam Peraturan Menteri Agama (PMA) 8/2018 tentang Penyelengg­araan Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU). Sesuai dengan ketentuan pasal 25 PMA 8/2018, travel umrah dilarang menelantar­kan jamaah. Penelantar­an itu berakibat gagal berangkatn­ya jamaah ke Saudi, melanggar masa berlaku visa, dan terancam keamanan serta keselamata­nnya.

Mastuki menjelaska­n, kasus penelantar­an jamaah dan batal berangkat kerap menjadi faktor krusial untuk travel umrah. Setiap kali ada kasus wanprestas­i seperti itu, jamaah selalu menjadi korban.

Setelah kami lakukan review dan jika telah memenuhi syarat, kami akan cabut izin BMP.” MASTUKI Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kemenag

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia