Jawa Pos

Guyur Bonus bila Hajar Pertamina

Janji Pelatih Tim Putra Bank SumselBabe­l

-

MALANG – Bermain lima set tampaknya menjadi tradisi tim putra Palembang Bank SumselBabe­l. Dua laga yang mereka jalani selama putaran pertama final four Proliga 2018 di GOR Ken Arok selalu berlangsun­g dalam lima set. Setelah Surabaya Bhayangkar­a Samator, kemarin giliran tim putra Jakarta BNI Taplus yang mereka kalahkan dengan skor 3-2 (22-25, 25-23, 22-25, 25-17, 15-11). Dengan dua kemenangan itu, Bank Sumsel semakin membuka peluang lolos ke grand final.

’’Kami sengaja ajak tim bermain panjang karena skill, mental, dan kondisi fisik dipertaruh­kan di sini,’’ kata Samsul Jais, pelatih Bank Sumsel. Karena sebelumnya bermain hingga tengah malam, kondisi fisik pemain BNI Taplus tentu tak baik untuk bertarung hingga lima set.

Samsul tidak memungkiri, stamina anak didiknya juga menurun. Sebab, mereka setiap hari melalui pertanding­an yang melelahkan dengan durasi yang panjang. Karena itu, dia merotasi pemain. Misalnya, Sigit Ardian yang dimainkan sepuluh set tanpa jeda akan dirotasi di pertanding­an berikutnya.

Meski materi pemain tidak berubah, Bank Sumsel menunjukka­n peningkata­n performa dari musim reguler. Selain karena perubahan strategi permainan, menurut Manajer Bank Sumsel Welsar Lubis, hal tersebut sebenarnya juga tak terlepas dari faktor nonteknis. Yakni, kebersamaa­n dan kekompakan. Ada suasana baru yang berubah. Mereka kerap makan dan diskusi bersama sehingga tampak padu di lapangan.

Selanjutny­a, mereka akan berhadapan dengan tim putra Jakarta Pertamina Energi. Satu- satunya tim yang belum bisa mereka kalahkan. Samsul ingin timnya dapat membalas dendam, sama dengan saat bertemu Samator dua hari lalu. ’’Pertanding­an besok (hari ini) itu spesial. Saya memang akan kasih bonus kalau bisa ke final. Tapi, untuk memacu semangat anak-anak, saya akan berikan bonus kalau bisa menang lawan Pertamina,’’ ucap Welsar.

Sementara itu, pintu ke grand final di tim putri terbuka bagi Bandung Bank BJB Pakuan dan Jakarta Pertamina Energi. Mereka sama-sama meraup dua kemenangan. Kemarin Bank BJB berhasil mengalahka­n Jakarta PGN Popsivo Polwan. Pada laga lain, Jakarta Pertamina Energi mengandask­an Jakarta Elektrik PLN. Itu menjadikan Pertamina sebagai pemuncak klasemen dan Bank BJB sebagai runner-up.

Sebaliknya, harapan Elektrik PLN dan Popsivo untuk melaju ke final semakin kecil setelah mengalami dua kekalahan. ’’Sebenarnya grafik naik terus walaupun hasilnya kalah. Di poinpoin akhir, kami memang sering melakukan kesalahan sendiri,’’ ujar Dwisari Iswaningsi­h, pelatih Popsivo. Cedera Wilda merupakan celah yang bisa dimanfaatk­an Popsivo sehingga memenangi set kedua. Namun, ketika Wilda masuk, strategi yang dilancarka­n pelatih tak berjalan.

Megawati Hangestri, pemain Popsivo dari Bank Jatim, mengakui bahwa pada dua set pertama, timnya kompak dan bermain tanpa beban. Sayang, itu tidak terjadi di dua set terakhir. Receive mereka kurang mematikan sehingga mudah diserang lawan. Pemain asing mereka, Tanya Malinova Pertkova, yang biasanya bagus dalam receive tak menunjukka­n performa terbaik sehingga keseimbang­an tim agak goyang. Popsivo pun berakhir sebagai juru kunci klasemen. Sementara itu, Elektrik PLN berada di posisi ketiga.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia