Memasyarakatkan Bahan Organik lewat Bazar
SURABAYA – Kesadaran masyarakat terhadap makanan sehat terus bertambah. Imbasnya, kebutuhan makanan sehat meningkat. Komunitas Organik Indonesia (KOI) berusaha menjawab hal itu dengan mengadakan bazar kemarin (31/3) dan hari ini.
Lokasinya berada di co-working space Satu Atap. Bazar tersebut berlangsung selama dua hari berturut-turut. Selain untuk memasyarakatkan bahan makanan organik, agenda itu diselenggarakan untuk menyambut Hari Kesadaran Autisme Sedunia yang jatuh pada Senin (2/4).
Koordinator KOI Chapter Surabaya Annisa Pratiwi mengungkapkan, makanan organik selalu berkaitan dengan anak dan autisme. Sebab, mereka memang disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan dengan 4P. Yaitu, perasa, pemanis, pewarna, dan pengawet buatan. ’’Mereka juga tidak boleh makan sayuran yang berpestisida,’’ paparnya.
Ada berbagai macam makanan yang dijual di bazar kali ini. Mereka kebanyakan berasal dari anggota komunitas sendiri. Annisa menjelaskan, KOI tidak hanya terdiri atas penggiat makanan organik. Tetapi juga pencinta sekaligus produsennya. ’’Saya, contohnya. Saya memproduksi tepung singkong sendiri,’’ ucap perempuan asli Surabaya tersebut. Di tangan Annisa, singkong berubah menjadi pengganti terigu dan gula.
Dengan adanya acara tersebut, dia berharap masyarakat lebih familier dengan bahan makanan organik. Selain membuat sehat, beberapa bahan makanan itu berasal dari produsen lokal. Jadi, mengonsumsi produk organik tersebut ikut mendukung produk asli Surabaya. ’’Kalau ada yang mau coba, datang saja ke bazar kami. Kami buka hari ini hingga besok (kemarin dan hari ini, Red),’’ kata perempuan 31 tahun tersebut.