Samator Buka Peluang ke Final
Badai Cedera Hantam Tim Putri BJB Pakuan
MALANG – Tim putri Bandung Bank BJB Pakuan memetik pelajaran berharga pada pertandingan kemarin (1/4). Saat melawan Jakarta Pertamina Energi dalam final four putaran pertama di GOR Ken Arok, Malang, performa tim itu menurun drastis setelah spiker andalan mereka, Aprilia S. Manganang, cedera di set kedua.
Hasil tersebut menjadikan Pertamina sebagai pemuncak klasemen. Mereka hanya membutuhkan satu kemenangan lagi untuk melaju ke final. Sementara itu, Bank BJB harus meraih dua kemenangan lagi agar lolos ke final. Di set kedua, pelatih Bank BJB Octavian sebenarnya mengkhawatirkan kondisi timnya yang kehilangan April. Namun, karena sudah leading jauh, Bank BJB seharusnya dapat mengakhiri pertandingan dengan kemenangan.
Sayang, absennya April di dua set terakhir mengurangi keseimbangan tim. ’’Pasti kami punya ketergantungan dengan April. Apalagi, kami punya pemain asing yang tidak dominan. Ini jadi pelajaran kami untuk menyiapkan pemain,’’ kata Octavian.
Dua pemain asing mereka, Daiana Georgiana Muresan dan Evangelia Chantava, yang seharusnya dapat mendongkrak tim beberapa kali melakukan kesalahan sendiri. Menurut Octavian, Muresan yang juga open spiker memang menyumbang banyak poin. Namun, dia juga membuang banyak poin. Hal tersebut membuat tim masih bergantung kepada April yang jarang menyia-nyiakan poin.
’’Sekarang bagaimana caranya pemain saya bisa sembuh dalam waktu seminggu. Kalaupun tidak bisa sembuh, mau tidak mau kami sudah siapkan penggantinya yang ada ini,’’ papar Octavian.
Tiga pemain BJB saat ini cedera. Selain April dan kapten Wilda S.N. Sugandi, quicker andalan mereka, Shella Bernadetha, mengalami cedera pergelangan tangan. Tangan kanan Shella tampak dibebat. Dia juga tak bermain penuh.
Octavian sudah menyiapkan Dian Wijayanti dan Ratri Wulandari yang sama-sama berposisi open spiker sebagai pengganti jika April tak bisa dimainkan. Namun, ketika coba dimasukkan sebagai pengganti April setelah cedera, Ratri belum siap secara mental. Pemain kelahiran 8 Mei 2002 itu masih membutuhkan jam terbang. Hal tersebut merupakan risiko yang telah dibayangkan Bank BJB.
Sementara itu, tim putra Surabaya Bhayangkara Samator akhirnya membuka peluang kembali untuk menembus final. Setelah dua kali kalah di hari pertama dan kedua, kemarin Samator dengan susah payah mengalahkan Jakarta BNI Taplus dengan skor 3-2 (15-25, 25-27, 25-23, 25-23, 15-9). Kemenangan tersebut membuat Samator berada di posisi ketiga klasemen sementara. Bila performa pada final four putaran kedua di Solo nanti bagus, Samator bisa lolos ke final.