15 Menit Menari di Bawah Laut
Jadi Pembuka Underwater Festival di Banyuwangi
BANYUWANGI – Atraksi menarik ditampilkan dalam Underwater Festival di Pantai Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, kemarin. Sebanyak 12 penari gandrung dan pemusiknya berpentas tari bawah laut di perairan Bangsring.
Dua belas penari gandrung itu melakukan aksinya di kedalaman 5 meter. Aksi mereka membuka kemeriahan festival yang akan berlangsung selama tiga hari berturut-turut itu.
Para penari mengenakan kostum seperti umumnya penari gandrung. Yakni, omprok, selendang, kipas tangan, kaus kaki, dan perlengkapan lainnya. Tentu mereka juga memakai peralatan selam lengkap dengan tabung oksigen di punggungnya.
Para penari yang berasal dari Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan Universitas Brawijaya (UB) itu tampak antusias ketika digiring ke tengah lautan oleh para penyelam. Penari yang memakai omprok dan sampur tersebut kemudian perlahan turun ke kedalaman 5 meter sebelum melakukan aksinya.
Selanjutnya, mereka menampilkan tarian khas Banyuwangi itu selama 15 menit di atas stage yang terbuat dari anyaman bambu di dalam air. ”Sebelumnya, kami berlatih di kolam dan di laut sejak awal Februari lalu,” ujar Salsabila Efani, salah seorang penari gandrung, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi.
Dia mengaku ada kesulitan tersendiri ketika harus menari di bawah laut. Selain mesti tetap mempertahankan pakem gerakan tari gandrung, dia harus bisamenahandiridariaruslaut.
Selain 12 penari gandrung, masih ada 8 pria yang bertugas membawa umbul-umbul. Mereka membawa perlengkapan selam sambil turun ke dalam laut untuk menemani para penari gandrung. ”Kami semua yang ada di sini sudah memiliki sertifikat selam. Selain kami, ada 3 pemain musik, 2 pemegang gong, dan 1 kenong,” kata Fikri Hardiansyah, salah seorang mahasiswa UB.(fre/aif/c6/ttg)