Jawa Pos

Sempat Tiup Lilin Kue Ulang Tahun

-

WA Lone harus menerima kado pahit pada hari ulang tahunnya kemarin (11/4). Pengadilan Yangon menolak menutup kasus yang menjerat dia dan rekannya, Kyaw Soe Oo. Permintaan agar mereka bebas dengan jaminan juga ditolak. Dua jurnalis Reuters itu harus mendekam lebih lama di penjara.

”Kami sangat kecewa dengan putusan pengadilan,” ujar Presiden sekaligus Pemimpin Redaksi Reuters Stephen J. Adler. Dia menegaskan bahwa dua jurnalis itu hanya bertugas meliput apa yang terjadi di Myanmar secara independen. Wa Lone dan Kyaw Soe Oo tidak melanggar aturan apa pun dalam upaya mengumpulk­an informasi untuk berita. ”Kami akan terus berusaha membebaska­n mereka,” tambahnya.

Keluarga serta rekan-rekan sesama jurnalis, baik dari media lokal maupun internasio­nal, datang ke pengadilan untuk mendengar putusan. Mereka membawa kue ulang tahun untuk Wa Lone. Dia masih sempat meniup lilin di atas kue ulang tahunnya saat berjalan memasuki pengadilan. Beberapa diplomat dari Amerika Serikat, Uni Eropa, Jepang, dan Prancis juga hadir.

Istri Wa Lone, Pan Ei Mon, tak kuasa menahan air mata. Dia yakin orang yang dicintainy­a itu tak bersalah. ”Wa Lone mengatakan agar saya tak terlalu berharap, tapi sebagai istri saya berharap (dia bebas),” ujar Pan Ei Mon.

Pemerintah Myanmar mendakwa Wa Lone dan Kyaw Soe Oo melanggar UU Rahasia Negara karena mempunyai dokumen rahasia milik pemerintah. Jika terbukti bersalah, mereka bisa mendekam selama 14 tahun di penjara. Mereka ditahan sejak 12 Desember tahun lalu. Hakim menyatakan bahwa mereka ingin mendengark­an delapan saksi yang akan dihadirkan jaksa.

 ?? THEIN ZAW/AP ?? TAK MAU BUNGKAM: Kyaw Soe Oo berbicara dengan pekerja media dari truk polisi saat meninggalk­an pengadilan di Yangon kemarin.
THEIN ZAW/AP TAK MAU BUNGKAM: Kyaw Soe Oo berbicara dengan pekerja media dari truk polisi saat meninggalk­an pengadilan di Yangon kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia