Jawa Pos

SEMIFINAL YANG BERWARNA

-

ROMA – Superior di liga domestik tidak lantas membuat Barcelona dan Manchester City bisa meneruskan­nya di ajang Eropa. Barca yang tidak terkalahka­n di La Liga dan City yang menunggu penahbisan juara Premier League justru terelimina­si diperempat­finalLigaC­hampions kemarin dini hari WIB (11/4).

Barca takluk 0-3 dari AS Roma di Stadio Olimpico sehingga kalah aturan gol tandang (meski agregat 4-4). Di Etihad Stadium, ambisi comeback City malah berujung kekalahan 1-2 dari Liverpool. The Citizens pun terelimina­si dengan agregat 1-5. Lolosnya AS Roma dan Liverpool terbilang istimewa karena kedua klub saat ini masih berjuang mengamanka­n posisi empat besar (zona Liga Champions) di liga masing-masing. Gialloross­i juga untuk kali pertama lolos ke empat besar, sedangkan kali terakhir The Reds merasakan semifinal satu dekade lalu (2007–2008).

Gialloross­i dan The Reds sekaligus memberikan konfiguras­i semifinal Liga Champions yang lebih berwarna seiring Real Madrid dan Bayern Mu- enchen berpeluang menyusul dini hari tadi WIB (12/4). Sebab, kali terakhir semifinali­s berasal dari empat liga berbeda adalah pada 2009–2010 (Bayern, Inter Milan, Barcelona, dan Olympique Lyon).

’’Saya pikir tidak ada semifinali­s lainnya yang ingin berhadapan dengan Roma (setelah kemenangan 3-0 atas Barca, Red),’’ kata Direktur Olahraga Roma Ramon Rodriguez Verdejo alias Monchi kepada Roma TV. Performa Roma memang luar biasa untuk melakukan misi comeback. Skema 3-5-2 yang diusung allenatore Eusebio Di Francesco (EDF) dengan Edin Dzeko dan Patrik Schick sebagai ujung tombak mampu meredam kreativita­s dan agresivita­s Lionel Messi, Luis Suarez, dan Andres Iniesta.

Dzeko mencetak gol cepat pada menit keenam dan menginisia­tori penalti Daniele De

Rossi

(58’) dan dipungkasi Kostas Manolas (82’). ’’Saya mengambil keputusan tersebut (memainkan formasi 3-5-2, Red) karena ingin kami bermain lebih melebar dan membuat kami bisa mengandalk­an serangan balik,’’ kata EDF kepada Sky Sport Italia. Roma seolah menjadi Barca musim lalu yang mampu membalikka­n keadaan di leg kedua setelah defisit tiga gol di leg pertama. Barca malah kalah 0-4 dari PSG. Selain Roma-Barca, hanya Deportivo La Coruna (2003–2004) yang pernah melakukann­ya dalam sejarah Liga Champions. Sementara itu, di Etihad Stadium, gercep (gerak cepat) City yang unggul pada menit kedua melalui Gabriel Jesus berakhir antiklimak­s. Kegagalan tuan rumah menambah gol kedua hingga turun minum dimanfaatk­an Liverpool untuk membalikka­n keadaan lewat Mohamed Salah (56’) dan Roberto Firmino (77’). ’’Saya tidak mau bertemu Real Madrid di semifinal,’’ ujar bek Liverpool Dejan Lovren. (io/c22/ dns)

 ?? NIGEL RODDIS/EPA-EFE ?? MENANG LAGI: Roberto Firmino (kanan) merayakan gol kedua Liverpool bersama rekan setimnya di Etihad Stadium (11/4).
NIGEL RODDIS/EPA-EFE MENANG LAGI: Roberto Firmino (kanan) merayakan gol kedua Liverpool bersama rekan setimnya di Etihad Stadium (11/4).
 ?? ALESSANDRO BIANCHI/REUTERS ?? LUAR BIASA: Pemain AS Roma berselebra­si setelah mengalahka­n Barca 3-0 di Stadio Olimpico kemarin. Roma lolos berkat aturan gol tandang.
ALESSANDRO BIANCHI/REUTERS LUAR BIASA: Pemain AS Roma berselebra­si setelah mengalahka­n Barca 3-0 di Stadio Olimpico kemarin. Roma lolos berkat aturan gol tandang.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia