Kerja Sama Red Bull dan Honda Makin Dekat
SHANGHAI – Seperti bangun dari tidur panjang, Honda tampil mengagetkan pada awal musim 2018. Pada GP Bahrain akhir pekan lalu, Pierre Gasly sukses merebut posisi start kelima dan finis di urutan keempat. Hasil tersebut memperbesar peluang pabrikan Jepang itu menjadi pemasok mesin bagi Red Bull musim depan.
Sampai saat ini, Red Bull belum memutuskan menggunakan mesin apa musim depan. Padahal, Bos Renault Sport Cyril Abiteboul telah memberikan batas waktu kepada Red Bull untuk segera memutuskan status kerja sama keduanya musim depan. ’’Lebih cepat lebih baik. Mei atau paling lambat Juni FIA memberikan deadline bagi pabrikan mesin untuk memastikan tim mana saja yang dipasok,’’ ucapnya.
Di Bahrain, kesuksesan Toro Rosso yang notabene adalah tim junior Red Bull memang sedikit ’’terbantu’’ dengan gagal finisnya Max Verstappen dan Daniel Ricciardo. Yang lebih menyakitkan adalah mesin Renault di mobil RB14 tunggangan Ricciardo mengalami kerusakan energy store. Hal itu memberikan sinyal bahwa faktor ketahanan mesin masih menjadi masalah di tubuh Red Bull.
Nah, performa bagus dari Toro Rosso membuka peluang bagi Red Bull untuk melirik Honda sebagai pemasok mesin. ’’Sebelum memutuskan bekerja sama dengan Honda, kami yakin (paket mesin, Red) menjadi kompetitif. Itu kami yakini sejak pertama mereka menunjukkan rencana mereka di masa depan,’’ terang penasihat Red Bull Helmut Marko kepada Motorsport. Yang dimaksud Marko adalah ketika Red Bull menyepakati kerja sama Honda dengan Toro Rosso tahun lalu.
Di tempat terpisah, Bos Red Bull Christian Horner menyatakan bahwa timnya tidak ingin terburu-buru mengambil keputusan. Menurut dia, mereka akan tetap menjalankan rencana yang dicanangkan sejak awal musim.
Bintang Red Bull yang sudah memperpanjang kontrak dua musim Max Verstappen menyatakan, Honda belum memberinya keyakinan bahwa mereka bakal tampil konsisten kompetitif. Apalagi jika mengingat keputusan terkait dengan pemilihan mesin adalah kewenangan tim, bukan pembalap.(cak/c22/nur)