Jawa Pos

Jalan Sendirian karena Bosan di Rumah Bude

Saat ditemukan, bocah ini berujar Kasya, Kasya, berulang-ulang. Sempat semalam menginap di selter DP5A milik pemkot, dia akhirnya bertemu kakek dan nenek yang mengasuhny­a. Namanya ternyata Kanza.

- MARIYAMA DINA

KANZA senang sekali. Dia asyik bermain dengan balon-balon di rumah neneknya di Tambak Wedi Baru, Kenjeran, kemarin sore (11/4). Dia habis mandi. Wajahnya ndemblok-ndemblok kena bedak. Baunya segar.

Kanza adalah bocah yang ditemukan Salam Djaenudi, warga Kedung Cowek, di median Jalan Muhammad Noer pada Selasa lalu sekitar pukul 11.00. Dia berjalan sendirian. Membuat siapa pun pasti bertanya-tanya. Saat dibawa Salam, Kanza dengan suara cadelnya tak bisa memberi banyak informasi. Dia hanya menyebut namanya Kasya dan mencari si mbah-nya.

Oleh petugas gabungan command center, bocah yang ternyata bernama lengkap Kanza Putri Salsabilah itu dibawa untuk dititipkan di selter dinas pengendali­an penduduk, pemberdaya­an perempuan dan perlindung­an anak (DP5A). Hingga akhirnya dia dijemput keluargany­a kemarin pagi.

Paija, sang nenek, mengatakan bahwa Kanza memang berada dalam asuhannya. Orang tua bocah tersebut bercerai. Bapaknya tidak tahu ada di mana sejak Kanza berumur 18 bulan. Sementara itu, ibunya yang merupakan anak Paija bekerja di Madura. ”Pulangnya tiga bulan sekali,” cerita Paija

Perempuan 55 tahun tersebut menuturkan, hari itu Kanza dititipkan kepada Susiati, salah seorang anaknya yang merupakan bude Kanza. Rumahnya di daerah Tambak Wedi Tengah Timur, dekat Jembatan Suramadu. ”Soalnya, saya harus rewang ke tetangga yang sedang nikahan,” paparnya.

Membantu tetangga memang sering dilakukan Paija untuk menyokong ekonomi keluarga. Suaminya, Jalal, 57, mengalami stroke ringan sejak setahun terakhir. Karena itu, dialah yang menjadi tulang punggung keluarga. ”Jadi, waktu ada tawaran masak di tetangga, ya saya lakoni,” imbuhnya.

Kanza tidak sendiri dititipkan kepada Susiati. Ada juga kakaknya, Moch. Farhan Maulana, 7. Sekitar pukul 10.00, Susiati tidur. Dua bocah itu merasa bosan di rumah. Mereka keluar bermain. Tapi, mainnya sendiri-sendiri. ”Anak dua itu memang sering bertengkar,” ujar Paija.

Begitu siang, Farhan kembali pulang, sedangkan Kanza tak kunjung balik. Yang pertama sadar Kanza hilang adalah sang kakek. ”Farhan pulang ke rumah saya duluan karena dia bawa sepeda. Nah, pas Kanza dijemput kakeknya, kok enggak ada,” cerita Paija.

Saat dikabari hal itu, Paija langsung menyudahi pekerjaann­ya dan berangkat mencari sang cucu bersama suaminya. Ibu empat anak tersebut mendatangi pos satpol PP di daerah Suramadu yang dekat dengan rumah Susiati. Dia berharap Kanza berada di sana. ”Soalnya, ada yang bilang Kanza dibawa sama satpol PP,” ujarnya.

Paija lalu diminta ke satpol PP di Jasa Marga. Namun, petugas juga tidak tahu bahwa ada anak yang hilang. Kakek-nenek itu muter-muter ke berbagai pos satpol PP hingga pukul 00.00. ”Pokoknya, setiap ada satpol PP saya tanyai,” ucapnya.

Setelah berputar dari pos satpol PP di Kecamatan Kedung Cowek, Taman Kenjeran, Keputih, Wonorejo, hingga gedung wali kota Surabaya, dengan naik sepeda motor, barulah mereka mendapat secercah harapan Kanza ditemukan. ”Di balai kota kami dapat info katanya Kanza sudah dibawa ke tempat penampunga­n anak perempuan di Gayungsari,” sambungnya.

Mereka langsung ke sana. Tapi, begitu tiba, mereka tidak diizinkan masuk karena jam sudah menunjukka­n pukul satu dini hari. Meski sempat kecewa, mereka akhirnya kembali ke rumah.

Paija dan Jalal lalu kembali ke selter DP5A sekitar pukul 08.00. Mereka akhirnya bertemu Kanza. ”Mbah, aku dicolong uwong. Terus, aku dijak jalan-jalan, aku wedi,” cerita Paija menirukan cerita si cucu.

Senang sudah pasti. Namun, Paija masih punya beban lain. Bocah lucu itu ngebet sekolah. Namun, Paija tidak punya biaya. Meski begitu, kata Paija, Kanza tidak bosan minta sekolah. Seperti sore itu. ”Mbah, aku cekolahhh, Mbaah,” katanya cadel.

 ?? MARIYAMA DINA/JAWA POS ?? NGUMPUL LAGI: Kanza Putri Salsabilah bersama sang nenek, Paija, di rumahnya di Tambak Wedi Baru kemarin sore (11/4).
MARIYAMA DINA/JAWA POS NGUMPUL LAGI: Kanza Putri Salsabilah bersama sang nenek, Paija, di rumahnya di Tambak Wedi Baru kemarin sore (11/4).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia