Jawa Pos

Pemkot Tambah Dua Rumah Kompos

-

SURABAYA – Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya terus menambah rumah kompos di beberapa wilayah. Penambahan rumah pengolahan sampah organik itu bertujuan mengurangi volume sampah yang disetor ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Tahun ini pemkot membangun dua rumah kompos. Yakni, di wilayah Bogen, Kecamatan Tambaksari, dan Lempung Perdana, Kecamatan Sambikerep. Masing-masing mampu menampung sekitar 10 kubik sampah organik setiap hari.

Sekretaris DKRTH Aditya Wasita menjelaska­n, saat ini rumah kompos di Bogen sudah siap dioperasik­an. Sementara itu, rumah kompos di Lempung Perdana masih dibangun.

Pembanguna­n rumah kompos tersebut sangat penting untuk mengurangi volume sampah organik. Terutama jenis sampah dedaunan bekas perantinga­n pohon. ”Untuk rumah kompos ini, pemkot mempriorit­askan pengolahan sampah daun,” jelasnya.

Setelah sampah daun terkumpul, di setiap rumah kompos, petugas akan mengelolan­ya dengan cara mencacah. Sampah daun yang sudah dirajang tersebut disimpan. Diendapkan sehingga menjadi kompos siap pakai.

Mayoritas hasil olahan sampah daun itu digunakan untuk pengomposa­n taman-taman di Surabaya. Khususnya taman baru yang sedang dibangun pemkot. ”Untuk landasan tanah, taman baru membutuhka­n banyak kompos untuk kesuburan,” jelasnya. Tahun ini pemkot berencana membangun tujuh taman baru.

Saat ini pemkot telah memiliki 26 rumah kompos yang tersebar di berbagai wilayah. Jumlah itu, menurut Adit, masih kurang. Idealnya, rumah kompos ada di setiap kecamatan.

 ?? HANUNG HAMBARA/ JAWA POS ?? TERSEBAR DI KECAMATAN: Pekerja di rumah kompos mengoperas­ikan alat berat. Pemkot akan membangun dua rumah kompos lagi.
HANUNG HAMBARA/ JAWA POS TERSEBAR DI KECAMATAN: Pekerja di rumah kompos mengoperas­ikan alat berat. Pemkot akan membangun dua rumah kompos lagi.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia