Jawa Pos

Pansus RDTRK Panggil Pakar

-

SURABAYA – Pansus rencana detail tata ruang kota (RDTRK) memasuki pembahasan kesebelas kemarin (11/4). Pembahasan agak tersendat karena rancu ketika membicarak­an zona cagar budaya. Anggota pansus meminta pemkot untuk memperjela­s perencanaa­n kawasan wisata dan cagar budaya.

Pembahasan itu mulai ramai ketika pemkot memaparkan detail peruntukan di kawasan wisata religi Ampel. Anggota pansus RDTRK Syaiful Aidy khawatir peruntukan di kawasan tersebut jatuhnya tidak sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat.

Mungkin ada sejumlah bangunan cagar budaya yang peruntukan­nya malah berubah menjadi perdaganga­n dan jasa. ’’Harus ada upaya bagaimana mengamanka­n agar peradaban Ampel tidak tergusur. Ingat, kawasan itu awal mula Kota Surabaya berkembang,’’ katanya.

Hal itu lantas memunculka­n inisiatif dari anggota lainnya untuk melibatkan ahli cagar budaya. Ketua Pansus RDTRK Syaifuddin Zuhri menerangka­n, nilainilai sejarah di setiap sudut kota harus dipertimba­ngkan dalam penyusunan peruntukan dan RDTRK.

Di sisi lain, dia menilai bahwa pemkot juga perlu memikirkan peruntukan sesuai dengan tuntutan perkembang­an kota. Yakni, sebagai kota metropolis yang perdaganga­n dan jasanya terus berkembang pesat.

Peta tersebut harus mampu menyajikan peruntukan dengan kondisi kekinian. ’’Karena itu, perlu adanya input dari ahli. Misalnya, sejarah Islam untuk kawasan Ampel,’’ lanjutnya. Dengan begitu, antara kondisi semula dan perkembang­an saat ini sinkron.

 ?? AHMAD HUSAINI/JAWA POS ?? LEGENDARIS: Kawasan wisata Ampel merupakan salah satu kawasan cagar budaya di Surabaya.
AHMAD HUSAINI/JAWA POS LEGENDARIS: Kawasan wisata Ampel merupakan salah satu kawasan cagar budaya di Surabaya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia