Adopsi Anak Tunggu Polisi
Bayi Cantik Segera Dikirim ke Panti Asuhan
Wedang kopi ono gulane, ngelayap elingo tugase
GRESIK – Bayi perempuan itu sudah minum susu. Setelah ditemukan kedinginan di teras rumah Agus Budi Wijaya, Desa Randuagung, Kebomas, pada Rabu dini hari (10/4), kondisinya semakin baik. Tidak pakai penghangat tubuh lagi kemarin (11/4).
Dokter spesialis anak RSUD Ibnu Sina dr Wiweka Merbawani SpA memastikan kondisi bayi itu sudah normal. Bisa minum susu dengan baik. ”Tiap kali menangis, langsung minum susu,” ujarnya.
Tidak ada masalah dalam proses tumbuh kembang si bayi. Memang, berat badannya belum naik. Masih 2,4 kilogram. Namun, berat badan itu diyakini akan meningkat secara bertahap. ”Karena minumnya lancar, tidak ada masalah,” jelasnya.
Menurut Wiweka, perawat bergantian menjaganya di ruang neonatal intensive care unit (NICU). ”Yang jelas sudah sehat dan normal. Tanpa gangguan,” paparnya.
Bagaimana soal adopsi? Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Gresik Sentot Supriyohadi sudah melaporkan temuan bayi tersebut ke Pemprov Jatim. Rencananya, bayi itu dibawa ke panti asuhan milik Pemprov Jatim di Sidoarjo. ”Bergantung kondisi bayinya,” katanya. Sentot menjelaskan, bayi yang dibuang menjadi tanggung jawab pemprov. Dinsos hanya berkewajiban melapor.
Bagaimana jika ada orang yang ingin mengadopsinya? Sentot menyebutkan beberapa syarat yang harus dipenuhi. Salah satunya, orang tersebut sudah lama tidak memiliki anak. Selain itu, orang yang hendak menjadi pengasuh harus mampu secara ekonomi. Tapi, tidak berarti harus kaya.
Namun, keputusan adopsi tersebut merupakan wewenang pemprov. Dinsos Gresik hanya bisa memberikan rekomendasi. Proses adopsi bisa dilakukan setelah penyelidikan di kepolisian selesai.
Menurut aturan, adopsi harus disetujui orang tua kandungnya. ”Itu kalau orang tuanya bisa ditemukan,” kata Sentot.
Syarat persetujuan orang tua bisa gugur jika polisi tidak berhasil menemukan orang tua kandungnya. Atau, minimal orang yang mem_ buangnya. ”Karena itu, harus menunggu,” tegasnya.
Saat ini, kasus pembuangan bayi tersebut masih ditangani Polsek Kebomas. Kapolsek Kebomas Kompol Rony Edi Jusuf mengakui adanya kendala dalam proses penyelidikan. ”Minim petunjuk,” tuturnya.
Perwira dengan satu melati di pundak itu menyatakan sudah memeriksa sejumlah saksi. Namun, belum ada petunjuk yang jelas. ”Mohon waktu. Ini masih proses,” ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, Selasa dini hari (10/4), Agus Budi Wijaya kaget bukan main. Rumah warga Gang 36, Desa Randuagung, itu dikirimi bayi perempuan. Bayi cantik tersebut dimasukkan kardus. Lengkap dengan selimut dan dot susu.
Pengirimnya seorang perempuan berambut sebahu. Dia mengendarai motor. Meletakkan kardus, mengetuk pinturumah,lalupergibegitusaja.Agus dan istrinya, Lilis Setyoawi, bingung. Mereka melapor ke RT.
Wisata Pulau Bawean menjadi lokasi jelajah Pantai-pantainya sunyi, jauh dari hiruk pikuk Gemar keluyuran keluar kantor saat jam kerja Ratusan pegawai tenaga harian lepas diciduk