Dapat Tambahan 3.815 Penerima PKH
SURABAYA – Jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) program keluarga harapan (PKH) di Kecamatan Semampir bertambah. Tahun ini ada 3.815 penerima bantuan baru di kecamatan tersebut. Mereka didampingi agar memanfaatkan bantuan secara tepat.
”Sebelumnya, ada 2.000 warga yang mendapat jatah tahun lalu. Mereka sudah memanfaatkannya untuk pendidikan,” ungkap Kasi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kecamatan Semampir Hilda kemarin (11/4). Penuturan itu disampaikan di sela-sela pembagian kartu keluarga sejahtera (KKS) di aula Kelurahan Ampel.
Antrean mengular saat pembagian buku tabungan dan KKS. Kartu sakti diberikan kepada warga Kelurahan Ampel dan Sidotopo. Total 880 orang. Mereka adalah penerima jatah 2018. Warga mengantre dengan tertib. Hanya, gangguan dialami sebagian warga yang membawa anak-anak. Gara-gara buah hati rewel, mereka tidak nyaman menunggu daftar panggilan. Mereka harus mondar-mandir di lokasi antrean untuk menenangkan anaknya.
Menurut Hilda, warga mendapat jatah Rp 1,9 juta per tahun. Pencairan dilaksanakan empat kali. Bantuan langsung masuk ke rekening. ”Bantuan dikhususkan untuk pendidikan dan kesehatan. Jadi, tak boleh dipakai untuk membeli bedak,” kata Hilda kepada KPM. Untuk memantau penerima, Kecamatan Semampir bekerja sama dengan pendamping dari Kemensos. Petugas mendatangi sekolah-sekolah yang banyak KPM-nya.
Presensi anak-anak penerima bantuan dicek. Jika sering tidak masuk sekolah, orang tuanya akan dipanggil. Jatah bantuan untuk KPM pun bisa di-pending. ”Jadi, orang tua punya kewajiban menyemangati anak-anak. Jangan mau uangnya saja,” ungkap Hilda. Perempuan itu bersyukur, belum ada pelanggaran yang ditemukan dari KPM. Pihaknya berharap masyarakat lebih tertib dalam menggunakan bantuan.
Samsuri, salah satu KPM, mengaku senang mendapatkan bantuan tersebut. Dia berharap sokongan dana dari pusat tidak hanya setahun. ”Saya ingin dapat terus sampai anak SMP,” ungkap pria yang memiliki anak kelas IV SD tersebut.