Survei di Lintasan tanpa Palang Pintu
SURABAYA – Keselamatan berkendara merupakan prioritas utama. Jika hal tersebut tidak diimbangi dengan fasilitas, hasilnya akan sia-sia. Karena itu, kemarin (11/4) pemkot menyurvei lintasan kereta api (KA) tidak berpalang pintu.
Awalnya, ada ide untuk membangun sebuah palang lintasan. Terdapat dua lokasi yang disurvei pemkot kemarin. Yakni, di Jalan Gayung Kebonsari dan kawasan Pakal. Sudah lama dua lintasan KA tersebut tidak berpalang.
Kondisi itu membahayakan pengguna jalan. Terlebih, lampu indikator dan sirene tidak berfungsi. Akibatnya, pengendara tidak mengetahui adanya kereta api yang melintas. ’’Mereka hanya bergantung pada warga sekitar yang melakukan penjagaan,’’ ujar Kabid Angkutan Dishub Kota Surabaya Tunjung Iswandaru.
Belum lagi jika penjaga rel KA tersebut kosong. Contohnya, lintasan KA di Gayung Kebonsari. Mulai pukul 22.00 para penjaga meninggalkan pos. Jalur tersebut terpaksa ditutup. Maklum, penjagaan dilakukan masyarakat sekitar secara swadaya. Jadi, mereka tidak bisa diandalkan terus-menerus.
Padahal, masih banyak pengguna jalan di jalur tersebut. Mereka pun terpaksa mengambil jalur memutar. ’’Jika ada palang pintunya, nanti jalan bisa dilewati selama 24 jam,’’ tegas Tunjung.
Nanti ada penjaga khusus di lintasan tersebut. Dengan begitu, jalan akan terus beroperasi tanpa takut kereta melintas. Petugas akan bekerja tiga sif. Palang pintu juga dipasang di kedua sisi jalan untuk memastikan keselamatan pengendara. Dishub berjanji memperbaiki sirene indikator yang rusak.
Namun, Tunjung masih belum bisa memastikan kapan pembangunan tersebut mulai dilaksanakan. Dia juga mengajak Kementerian Perhubungan untuk datang menyurvei lokasi tersebut. Langkah itu merupakan salah satu tahap persetujuan dari pusat. ’’Kami akan usahakan secepatnya,’’ jelasnya.