Jawa Pos

Dua Laka di Prambon dan Sedati

-

SIDOARJO – Ajal menjemput Teguh Arif Widodo kemarin dini hari (11/4). Pemuda 25 tahun itu meregang nyawa karena kecelakaan tunggal. Saat melintas di Jalan Kedungwono­kerto, Prambon, sepeda motornya mengalami lepas kendali.

Warga Desa Waung, Krembung, itu diketahui sedang dalam perjalanan pulang dari rumah temannya di Krian. Teguh mengemudi sendirian dari utara. Dia memacu sepeda motor Yamaha Vixion nopol W 5106 VE. Diduga kuat, korban memacu kendaraan tersebut dengan kecepatan tinggi. ’’Motornya ngebut,’’ ujar Kanitlanta­s Polsek Prambon Aiptu Bambang Hariadi.

Dia menilai korban tidak fokus saat berkendara. Teguh sangat mungkin mengantuk. Sebab, jarum jam juga menunjuk angka 03.00 ketika kecelakaan itu terjadi. ’’Lalu lintasnya juga sedang sepi. Jalanan mulus. Jadi, pengendara akhirnya terpacu untuk melaju kencang,’’ ucapnya.

Nah, petaka yang menimpa korban terjadi beberapa saat sebelum kendaraann­ya mencapai jembatan di Jalan Kedungwono­kerto. Teguh mendadak kehilangan kendali. Sepeda mo- tornya melesat cepat keluar jalur beraspal, ke arah kiri. Bruakkk. Sepeda motor tersebut langsung menghantam tembok di pinggir jembatan. Teguh langsung terpental. Tubuhnya nyemplung ke kali yang kedalamann­ya sekitar 1 meter. Benturan tersebut sampai membuat helmnya terlepas

Warga sekitar, kata Bambang, sempat kebingunga­n sesaat setelah mendengar suara benturan. Maklum, yang terlihat di daratan hanya sepeda motor korban. ’’Di kali tidak jauh dari lokasi, warga samar-samar melihat helm mengapung,” tuturnya.

Beberapa orang lantas turun ke kali untuk melakukan penyisiran. ’’Setelah dicari sekitar setengah jam, akhirnya ketemu, korban sudah meninggal di pinggiran kali,’’ ujarnya.

Teguh mengalami luka parah di bagian kepala. Jasadnya dievakuasi petugas ke RS Anwar Medika. Berbekal surat pengganti kartu identitas yang ditemukan, polisi dapat melacak rumahnya. ’’Sebelum kecelakaan, ada warga yang mendengar deru suara motor ngebut,’’ jelasnya.

Satu jam berselang, kecelakaan kembali terjadi. Kali ini insiden berlangsun­g di Sedati. Persisnya, di traffic light Pabean. Dua mobil bertabraka­n di persimpang­an. Berutung, kejadian itu tidak sampai memakan korban jiwa. ’’Tabrak samping,’’ ujar Kanitlaka Lantas Polresta Sidoarjo AKP Toni Irawan.

Insiden tersebut bermula saat mobil Daihatsu Xenia melaju dengan kecepatan tinggi dari timur. Mobil nopol L 1697 SD itu dikemudika­n Muhammad Taufik. Lelaki 45 tahun tersebut tinggal di Bubutan, Surabaya. ’’Kecepatan lebih dari 60 kilometer per jam,’’ kata Toni.

Mantan Kanitlanta­s Polsek Waru itu menuturkan, pengemudi Xenia tidak mencoba mengurangi kecepatan saat berada di persimpang­an. Apalagi, traffic light juga sedang padam.

Pada saat bersamaan, melaju angkutan kota (angkot) jurusan Rungkut–Sedati yang dikemudika­n Ater Butar Butar. Warga Tambaksari, Surabaya, tersebut tidak kuasa menghindar­i benturan. ’’Istilahnya sudah masuk jalur. Xenia akhirnya menghantam bagian kiri angkot,’’ katanya.

Secara teori, kata Toni, pengendara Xenia bisa dianggap bersalah. Semua kendaraan seharusnya mengurangi kecepatan menjelang persimpang­an.

 ?? EDI SUDRAJAT/JAWA POS ?? KECEPATAN TINGGI: Mobil bernopol L 1697 SD yang dikemudika­n M. Taufik rusak berat setelah menabrak angkot.
EDI SUDRAJAT/JAWA POS KECEPATAN TINGGI: Mobil bernopol L 1697 SD yang dikemudika­n M. Taufik rusak berat setelah menabrak angkot.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia