LUAS MASIF, PRODUKSI FANTASTIS
WALAUPUN garis pantainya nggak sepanjang Indonesia, negara-negara berikut memiliki ladang garam berukuran fantastis di dunia. Bahkan, ada yang usia tambangnya sudah mencapai lebih dari dua milenium. (berbagaisumber/ran)
Compass Mineral Goderich, Kanada
Luas Goderich memang ”hanya” 8,64 km2, tapi kota di selatan Ontario itu menjadi ”tuan rumah” bagi tambang garam bawah tanah terbesar di dunia. Setiap tahun, tambang yang berada di kedalaman 548,6 meter dari permukaan Danau Huron itu memproduksi 6 juta ton garam. Panjang tambang 7 km dan memiliki labirin dengan panjang total 160,9 km.
Orang yang berjasa menemukan potensi yang terpendam itu adalah Sam Platt. Pada 1866, Platt tengah mencari minyak di Goderich ketika alat bornya ”mendarat” di batu garam di kedalaman 305 meter dari permukaan tanah. Alih-alih sedih karena gagal menemukan minyak, Platt malah senang. Sebab, saat itu garam lebih berharga daripada minyak. Deposit garam di Goderich diperkirakan terbentuk lebih dari 400 juta tahun lalu oleh laut yang menutupi cekungan Great Lake.
Khewra Salt Mine, Pakistan
Disebut-sebut sebagai tambang garam nomor dua terbesar di dunia, Khewra Salt Mine di Distrik Jhelum, Pakistan, mampu menghasilkan 3252ribu ton per tahun. Terowongan tambang seluas 110 km dan kedalaman 228 meter itu membentang sepanjang lebih dari 40 km.
Sejarah mencatat bahwa lokasi Khewra ditemukan Alexander The Great, raja Macedon Yunani, pada 326 SM. Sepanjang ”karir”-nya yang lebih dari 2.300 tahun, Khewra diperkirakan telah memproduksi 220 juta ton garam. Jangan keburu kagum dulu. Angka itu terbilang kecil. Konon, cadangan garam di Khewra yang belum ditambang mencapai 6,687 miliar ton.
Khewra juga difungsikan sebagai objek wisata. Di dalamnya terdapat replika Tembok China, masjid mini, Shimla Hilll, Minar-e Pakistan, juga jembatan sepanjang 7,6 meter. Tentu saja, semua dibangun dari bongkahan garam!
Salar de Uyuni, Bolivia
Salar de Uyuni yang terletak di barat daya Bolivia merupakan dataran garam terluas di dunia. Sejauh mata memandang, yang tampak hanya dataran putih. Area seluas 10.582,69 km2 itu berada di ketinggian 3,6 km di atas permukaan laut. Potensi garam di sana diperkirakan mencapai 10 miliar ton.
Selain kaya kandungan garam, Salar de Uyuni menyimpan lebih dari 50 persen cadangan litium karbonat dunia. Nggak heran jika banyak pihak yang tertarik untuk menambang bahan baku baterai itu.
Bagi para wisatawan, daya pikat Salar de Uyuni terletak pada view-nya yang menakjubkan. Label kaca terbesar di dunia disematkan karena pada musim hujan, yaitu Desember–Maret, Salar de Uyuni digenangi air yang memantulkan secara sempurna objek-objek di atasnya. Misalnya, barisan awan di langit.