Bergantung Harga BBM Nonsubsidi
Persiapan Puasa Juga Pengaruhi Inflasi April
JAKARTA – Rencana penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi bisa berdampak kepada tingkat inflasi April. Meski demikian, Bank Indonesia (BI) menilai hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan. Sebab, kondisi harga-harga bahan pangan atau volatile food masih terkendali.
Gubernur BI Agus Martowardojo menyatakan, target inflasi tahun ini 3,5 persen masih sangat mungkin terealisasi. ’’Apakah penyesuaian harga BBM nonsubsidi akan berdampak kepada inflasi, BI sudah mengkaji,’’ katanya akhir pekan lalu.
Pemerintah, lanjut dia, telah mengeluarkan statement bahwa listrik dan BBM subsidi tidak ada penyesuaian. Namun, harga BBM nonsubsidi akan ditinjau apakah disesuaikan atau tidak. ’’Tetapi, secara umum, kita melihat core inflation dan volatile food dalam kondisi yang baik. Kurang lebih di bawah 4 persen dan di bawah 5 persen untuk core inflation maupun volatile food,’’ jelasnya.
Mantan Menkeu itu menuturkan, tiga tahun terakhir tingkat inflasi Indonesia selalu berada di bawah 4 persen. Secara berturut-turut sejak 2015, besaran inflasi tahunan adalah 3,3 persen, 3,2 persen, dan 3,6 persen.
Untuk tahun ini, Agus menekankan bahwa tingkat inflasi masih terkendali. Pada Januari, inflasi memang cukup tinggi, yakni 0,62 persen. Namun, angkanya mengecil pada bulan-bulan berikutnya. Bulan lalu besaran inflasi mencapai 0,2 persen. Pihaknya juga meyakini bahwa tingkat inflasi April akan rendah. ’’Ketika kami melakukan survei pada minggu kedua April, diperkirakan inflasi 0,12 persen atau yearon-year 3,44 persen,’’ katanya.
Sementara itu, Project Consultant Asian Development Bank (ADB) Institute Eric Alexander Sugandi menuturkan, inflasi April justru bisa lebih rendah daripada bulan sebelumnya. Sebab, saat ini sudah masuk masa panen. Dengan demikian, diperkirakan komoditas pangan seperti beras akan kembali mengalami deflasi.
Dia memprediksi, besaran inflasi April mencapai 0,05 persen. ’’Walau tetap ada pengaruh dari kenaikan harga BBM nonsubsidi bulan lalu. Tapi, mestinya inflasi April lebih rendah karena adanya masa panen. Tapi, memang pada Mei akan lebih tinggi karena memasuki bulan puasa,’’ katanya.
Pengamat ekonomi Indef Bhima Yudhistira mengatakan, besaran inflasi April sangat bergantung kepada kenaikan harga BBM nonsubsidi dan inflasi pangan. Harga BBM nonsubsidi, misalnya pertalite dan pertamax, sangat mungkin disesuaikan karena harga minyak mentah naik seiring dengan serangan AS ke Suriah.