23 Overpass Sulit Tuntas
Terhambat Pembebasan Lahan
NGAWI – Optimisme Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Kemen PUPR) bisa mengoperasikan sejumlah ruas tol trans-Jawa sebelum Lebaran menghadapi tantangan. Terutama ruas Sragen–Ngawi yang hingga kini belum selesai.
Padahal, sesuai dengan keinginan Kemen PUPR, waktu yang tersisa hingga fungsional kurang dua bulan. Kendalanya, pembebasan lahan belum klir 100 persen dari kementerian.
”Kalau dari direksi, kami mengupayakan tetap operasional, cuma pada kenyataannya kami terkendala pembebasan lahan untuk perlintasan,’’ ungkap Aditya, pimpinan proyek (Pimpro) paket Solo Ngawi Jaya (SNJ) 2 ruas Sragen–Ngawi.
Dia mengungkapkan, sebagian besar lahan yang belum bebas tersebut justru berada di ruas Mantingan–Ngawi. Sementara itu, lahan Sragen–Mantingan sudah hampir diselesaikan pejabat pembuat komitmen (PPK) Kemen PUPR.
Belum dibebaskannya lahan milik warga tersebut berdampak pada terhambatnya pembangunan perlintasan di ruas tol yang sedang dibangun. ”Main road-nya sudah siap, tapi untuk perlintasan overpass banyak yang belum jadi,’’ sebut Aditya.
Dia memerinci, total ada 23 unit overpass yang dibangun di ruas Mantingan–Ngawi. Namun, baru sembilan yang bisa dilintasi. Itu pun darurat.
Sebab, pengerjaannya belum sempurna. Pihaknya hanya melakukan penimbunan ala kadarnya. Agar tidak mengganggu pengendara yang akan menyeberang di titik tersebut.
Beberapa overpass setengah jadi yang sudah bisa dilintasi itu, antara lain, Gembol, Sambirejo, Sidolaju. Sementara itu, Grudo sudah jadi 100 persen lantaran berada di ruas Ngawi– Wilangan dan telah difungsikan. ”Karena belum bebas timbunannya apa adanya, tapi belum bisa finis,’’ ujar Aditya.
Sebenarnya, lanjut dia, pihak pelaksana sudah menyampaikan hal tersebut dalam rapat progres pembangunan tol. Harapannya, pembebasan lahan bisa diupayakan secepatnya seperti di Sragen–Ngawi.
Melihat kondisi tersebut, Ketua Komisi IV DPRD Ngawi Slamet Riyanto meminta pemkab turun tangan mengupayakan pembebasan lahan itu. Jadi, proyek strategis nasional tersebut bisa rampung lebih cepat. ”Percepatan penyelesaian proyek tersebut juga akan berdampak positif pada peningkatan potensi investasi di Ngawi,’’ urainya.