Akhirnya, Ricciardo ’’Shoey’’ Lagi
Kekalahan Terpanjang Mercedes
SHANGHAI – Tidak ada yang memprediksi hasil balapan GP Tiongkok akan seperti kemarin. Bahkan, bagi sang jawara Daniel Ricciardo sekalipun. Kemenangan bintang Aston Martin-Red Bull tersebut semakin memurukkan catatan juara bertahan Mercedes di musim ini.
Ricciardo tak membayangkan bahwa nasibnya bisa berbalik mujur. ’’Dua puluh empat jam lalu saya berpikir akan start dari belakang grid. Terima kasih semuanya, mekanik yang bekerja sangat keras (untuk memperbaiki mobil),’’ ujar Ricciardo. Sebagaimana selebrasi kemenangan sebelumnya, Ricciardo meminum sampanye dari sepatunya alias ’’shoey’.’
Ricciardo start dari posisi keenam. Peluang memenangi lomba sama sekali tak terbayangkan, bahkan sampai balapan memasuki paro kedua. Baru ketika terjadi tabrakan antara dua pembalap Toro Rosso, Pierre Gasly dan Brendon Hartley, di lap 31, peluang itu datang.
Begitu safety car masuk pada lap 36, perburuan dimulai. Dengan ban yang masih segar dan lebih cepat, Ricciardo merajalela. Pada lap 38, dia membabat pembalap Ferrari Kimi Raikkonen untuk merebut posisi keempat. Bak kesetanan, tiga lap kemudian, Ricciardo melibas juara bertahan Lewis Hamilton untuk mengamankan posisi ketiga.
Korban berikutnya adalah bintang Ferrari Sebastian Vettel yang disalip untuk merebut posisi kedua. Puncaknya, sepuluh lap sebelum balapan berakhir, pembalap dengan nomor start #3 tersebut sukses merebut pimpinan lomba dari pembalap Mercedes Valtteri Bottas. Strategi brilian Red Bull membawa Ricciardo merengkuh kemenangan keenamnya.
Kemenangan Ricciardo sekaligus memperburuk rekor kekalahan Mercedes musim ini. Sejak era mesin V6 turbo hybrid diperkenalkan pada 2014, Mercedes tak pernah mengalami kekalahan. Yakni, tiga seri secara beruntun. Pembalap terdepan Mercedes di GP Tiongkok adalah Valtteri Bottas yang finis sebagai runner-up. ’’Balapan berlangsung sangat baik sampai Red Bull melakukan pit stop di tengah safety car dan kami dalam masalah,’’ ujar Bottas.
Dengan hasil balapan kemarin, tiga besar klasemen pembalap menjadi sangat ketat. Sebastian Vettel masih memimpin dengan 54 poin. Disusul Lewis Hamilton dengan 45 poin. Di urutan ketiga, Bottas mengintip dengan 40 poin.
’’Kemarin (Sabtu) dan hari ini (kemarin) kami berada dalam bencana. Jadi, saya harus segera berbenah dan berupaya kembali ke performa semula. Jika tidak, akan lebih banyak poin berharga yang hilang,’’ ujar Hamilton.