Awalnya Kurang Yakin, Malah Panen Tiga Komoditas
Sukses Petani Kabupaten Tapin Tanami Lahan Bekas Tambang
Lahan bekas tambang selalu menjadi permasalahan karena tak produktif. Tapi, di Tapin, ada yang berhasil menaklukkan kerasnya tanah dan menjadikan lahan bekas tambang sebagai areal pertanian.
RASIDI FADLY, Tapin
TEROBOSAN itu ditengarai menjadi yang pertama di Kalimantan Selatan. Petani di Kabupaten Tapin berhasil memanfaatkan lahan bekas tambang batu bara yang sangat keras di Desa Tarungin, Kecamatan Hatungun. Lahan yang sebelumnya tidak subur itu malah bisa ditanami tiga komoditas pertanian. Padi, jagung, dan kedelai ternyata bisa tumbuh di atas tanah seluas 3 hektare yang menjadi objek awal percobaan.
Bambang, salah seorang petani, mengungkapkan, awalnya para petani tidak yakin bisa menanam tumbuhan di lahan bekas tambang. Pria 42 tahun itu juga tidak pernah menyangka bahwa upayanya berhasil dengan mudah. ”Tapi, setelah dicoba, ternyata lahan eks tambang bisa ditanami padi, jagung, dan kedelai,” ucap anggota kelompok tani usaha bersama Kecamatan Hatungun tersebut.
Bambang menjelaskan, kali pertama menanam tumbuhan di lahan bekas tambang batu bara, kesulitan yang dialami hanyalah melubangi tanah. Para petani di Desa Tarungin mendapati bahwa tanah bekas tambang lebih keras daripada tanah pertanian. ”Tapi, kami tidak mengalami kesulitan dalam hal perawatan. Biasa saja. Sama dengan merawat jagung, padi, dan kedelai pada umumnya,” ungkap Bambang.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tapin Wagimin mengungkapkan, pemberdayaan lahan bekas tambang sebagai areal pertanian masih berada dalam tahap percobaan. Karena itu, pihaknya hanya membuka 3 hektare lahan. ”Jalur hibrida seluas dua hectare, sementara setengah hektare untuk padi dan setengah hektare lagi untuk kedelai,” papar Wagimin.
Karena lahan itu sudah panen, dinas pertanian berencana mengembangkan area bekas tambang lainnya sebagai lahan pertanian. Langkah tersebut sekaligus memenuhi target Kementerian Pertanian. ”Untuk sektor pertanian, Kabupaten Tapin ditargetkan bisa menanam komoditas pertanian di atas lahan seluas 84.000 hektare. Saat ini Tapin memiliki 61.000 hektare lahan tanam,” ucapnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Kalsel Fathurrahman menambahkan, keberhasilan Kabupaten Tapin dalam memanfaatkan lahan bekas tambang menjadi lahan produktif untuk pertanian bisa memberikan motivasi. ”Akan kami kembangkan seluas-luasnya di Kalimantan Selatan,” ungkap Fathurrahman saat ikut memanen perdana jagung hirbida di Desa Tarungin.
Rasa bangga juga diungkapkan Penjabat Bupati Tapin Gusti Syahyar. Dia mengimbau para pemilik tambang di Kabupaten Tapin untuk bisa memanfaatkan bekas area tambang sebagai lahan produktif. ”Semoga keberhasilan ini menjadi awal untuk terus mengembangkan lahan eks tambang menjadi lahan produktif,” tutur dia.
Melihat banyaknya potensi eks lahan tambang di Kabupaten Tapin, Gusti akan memetakan kawasan yang bisa dikembangkan menjadi area pertanian. ”Ini juga untuk meningkatkan produksi pangan kita,” katanya.