Catat Pertumbuhan Aset Rp 2,1 T
SURABAYA – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) terus meningkatkan kinerja dan kualitas layanan kepada masyarakat. Sejak hadir di Surabaya pada 2008, Bank BJB mencatat pertumbuhan aset hingga Maret 2018 mencapai Rp 2,1 triliun.
Direktur Utama Bank BJB Ahmad Irfan menjelaskan, kantor wilayah di Surabaya dibentuk pada 2017. Dalam waktu relatif singkat, asetnya mencapai Rp 6,5 triliun. Saat ini Bank BJB merupakan salah satu bank nasional yang berada di posisi ke-12 bank terbesar perbankan nasional. ’’Bank BJB juga ditunjuk menjadi bank sistemik. Jadi, stan- dar-standar harus dipenuhi,’’ ujarnya dalam peresmian alamat baru kantor cabang Bank BJB kemarin (17/4).
Bank BJB di Surabaya juga mencatat NPL cukup bagus. Yakni, 1,13 persen. Lebih rendah daripada NPL Bank BJB keseluruhan yang mencapai 1,51 persen. Melalui relokasi di tempat yang lebih strategis, dia berharap target nasabah terus tumbuh. Secara nasional, pertumbuhannya 12 persen. ’’Jatim tumbuh 10–12 persen,’’ katanya.
Deputi Bank Indonesia Jawa Timur Yudi Harimurti menyatakan, secara umum, kondisi ekonomi Jatim sepanjang 2017 cukup menggembirakan. Produk domestik bruto (PDB) Jatim tumbuh 5,45 persen. Lebih tinggi daripada PDB nasional yang mencapai 5,1 persen. Inflasi juga terkendali pada 3,16 persen.
Tidak kalah penting, aset perbankan di Jatim mencapai 82 persen dari seluruh aset lembaga keuangan di Jatim. Artinya, peran lembaga perbankan cukup besar. Kredit triwulan I 2018 tumbuh 9,04 persen atau Rp 500 triliun. Dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 502 triliun atau tumbuh v8,89 persen. NPL juga cukup baik di kisaran 3,38 persen. Kebanyakan disalurkan dalam bentuk kredit modal kerja.